GenPI.co - Sejumlah kerumunan massa yang belakangan semakin marak terjadi, membuat banyak pihak mempertanyakan kebijakan PSBB yang kini seperti kehilangan kekuatan.
Relawan covid-19 dr. Tirta buka suara terkait hal tersebut. Dia mengaku kecewa lantaran kebijakan PSBB kini sudah seperti gimik semata.
BACA JUGA: Dr Tirta Ungkap Alasan Begitu Getol Perangi Corona
“Penegak hukum kalau razia masker luar biasa, sampai senior saya nggak pakai masker di mobil saja disuruh nyapu di jalanan. Akan tetapi, ketika yang melakukan tokoh yang punya massa, nggak ngapa-ngapain,” ujar Tirta dalam diskusi di Indonesia Lawyers Club, seperti dikutip GenPI.co pada Selasa (17/11).
Tirta kemudian menjabarkan rentetan kerumunan yang terjadi, termasuk saat kepulangan Habib Rizieq dan acara di kediamannya.
Tirta kembali mempertanyakan kenapa satgas covid tidak bisa menduga kerumunan tersebut.
“Harusnya satgas covid mengajak kolaborasi Pak Habib untuk jadi agen edukasi masyarakat. Apakah sudah ada dialog?” kata Tirta.
BACA JUGA: Bahas Bantuan Cegah Corona, dr Tirta Sentil Influencer Kondang
Dia juga mengkritisi pemberian 20 ribu masker lantaran itu tidak menjamin adanya klaster baru.
Menurutnya, jika alasan pemberian masker tersebut ialah tindakan preventif, itu salah besar. Tindakan preventif yang mesti dilakukan adalah dialog.
“Alhasil, kerumunan tetap terjadi. Lalu pada kaget semua, dipanggil semua pejabat, di mutasi,” jelasnya.
Tirta menyarankan seharusnya ketokohan Habib Rizieq bisa dirangkul untuk kepentingan edukasi. Pasalnya, ketika Habib Rizieq bisa mengkampanyekan protokol kesehatan, semua umatnya akan patuh.
“Kenapa nggak diajak kolaborasi saja, lupakanlah unsur politiknya dulu,” ujar Tirta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News