Bursa Calon Kapolri, Pengamat Intelijen: Jangan Ada Isu Identitas

26 November 2020 09:05

GenPI.co - Bursa Kapolri makin sengit dengan makin mengerucutnya para calon yang bakal menggantikan posisi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang segera pensiun.

Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta mengatakan, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah kandidat yang cukup kuat, tetapi jangan benturkan ia dengan isu identitas.

BACA JUGABursa Calon Kapolri Mengerucut, Nih 5 Nama Kandidatnya

"Bicara kinerja dan kepangkatan, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo memenuhi semua syarat," jelasnya kepada GenPI.co Rabu (25/11/2020).

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah memiliki pengalaman buruk ketika mempimpin sebagai Kapolda Banten. 

Karena ditolak oleh MUI setempat lantaran ia non-muslim, tetapi Kapolri Jenderal Tito Karnavian tetap melantiknya.

"Kalau melihat syarat pencalonan Kapolri, tidak ada syarat agama jadi bukan menjadi halangan untuknya," jelasnya.

BACA JUGABursa Calon Kapolri Makin Sengit, Geng Pejaten Menguat

Untuk itu ia harapkan isu identitas tidak ada dalam tubuh Polri dengan adanya bursa Kalolri saat ini.

"Sebaiknya dorong isu profesionalisme, integritas dan kebangsaan serta jangan sampai adanya isu identitas," jelasnya.

Meskipun Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo  merupakan non-muslim, tetapi ia terbukti bisa mempimpin di daerah memiliki basis muslim cukup besar.

"Solo dan Banten membuktikan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo bisa menyesuaikan  diri dengan basis muslim meskipun ia non," jelasnya.

Stanislaus sangat percaya bahwa Polri merupakan lembaga profesional bukan sebuah badan yang dipimpin oleh agama tertentu.

"Pernah pemimpin Kapolri dari non-muslim. Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Banten dan mendapatkan penolakan, tetapi tetap dilantik dan kinerja bagus," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co