GenPI.co - Susi Pudjiastuti dan Edhy Prabowo sedang nge-hits. Edhy terjerat korupsi. Sementara Susi disebut layak menggantikan Edhy. Belakangan Susi disebut ikut ditenggelamkan kelompok yang terusik.
Itu diungkap Pakar Politik dan Hubungan Internasional Universitas Auckland Fabio Scarpello, Ph.D.
BACA JUGA: Hoki Shio Tundukkan Langit dan Bumi, Rezeki Mengalir Tiada Henti
Alasannya sempat dibeberkan dalam jurnal ilmiahnya. Scarpello menyusun riset ilmiahnya berdasarkan hasil wawancara.
Sejumlah pejabat kementerian, pelaku bisnis dan kelompok nelayan, diwawancara. Pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM), politikus, hingga Susi sendiri, ikut ditanya pendapatnya.
Scarpello kemudian meraciknya dengan tambahan berbagai bacaan selama 2018-2019.
Hasilnya? Ada kengerian yang diungkap Fabio. Alasan pertama Susi tak akan kembali ke kabinet adalah gaya kepemimpinannya yang tegas.
BACA JUGA: Untung, Kaya Raya dan Sukses, Semua Diborong Zodiak Ini
Susi dinilai sudah menciptakan koalisi anti dirinya. Larangan kapal buatan asing pada 2016 membuat Susi menjadi musuh bersama.
Hobinya yang suka menenggelamkan kapal membuat banyak pihak terganggu. Banyak pihak yang disebut terusik kepentingannya.
Meski banyak yang kecewa, koalisi anti-Susi tetap bangkit. Analisa Fabio, semuanya kompak menenggelamkan popularitas Susi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News