Novel Dunia Sophie, Berpetualang Sambil Belajar Filsafat

GenPI.co - Dunia Sophie merupakan novel sejarah filsafat yang memiliki cara berkisah yang unik. 

Dikarang oleh Jostein Gaarder pada 1991,  sejak terbit pertama kalinya di Norwegia buku ini telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa dan terjual lebih dari 9 juta eksempelar di seluruh dunia.

BACA JUGA: Novel The Fault In Our Stars, Tak Hanya Sekadar Kisah Romantis

Bercerita tentang Sophie Amundsen yang tinggal hanya berdua dengan ibunya di pinggiran kota di Norwegia. 

Sepulang dari sekolah, seorang pelajar menengah berusia empat belas tahun ini mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan: "Siapakah Kamu?". 

Tidak lama kemudian, ia juga mendapatkan lain yang bertanya: "Dari manakah datangnya dunia?".

Surat-surat tersebut kemudian membuat Sophie mempertanyakan soal-soal mendasar kehidupan selama ini. 

Lewat pertanyaan sederhana ini Sophie memulai petualang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dalam surat misterius tersebut. 

Namun, siapa sangka Sophie beruntung dapat bertemu dan belajar langsung dari si pengirim surat sekaligus seorang filsuf berumur 50 tahun, Alberto Knox. Ia pun mulai belajar filsafat.

BACA JUGA: Novel Tentang Kamu Kisahkan Perjalanan Zaman untuk Bagi Warisan

Novel ini berisikan banyak sekali makna. Sebab, novel ini menyuguhkan banyak kalimat hasil pemikiran para filsuf Seperti, Socrates, Plato, Aristoteles, Descartes, Spinoza, Hume, Kant, Hegel, Marx, Darwin.

Lewat buku Dunia Sophie pembaca akan dibawa untuk mengenal lebih dalam mengenai pertanyaan yang selama ini tidak pernah dipertanyakan. 

Dari pertanyaan tersebut, pembaca akan dibawa memahami siapa dirinya sendiri dan dari mana datangnya dunia ini.

Meskipun novel ini berisi pelajaran tentang filsafat, namun penggunaan bahasa dan sudut pandang yang digunakan penulis membuat filsafat itu lebih mudah dipahami. 

Penulis juga membuat pembaca dapat menikmati cerita sambil mempelajari filsafat itu sendiri, ketimbang membaca buku teks yang bahasanya sangat rumit.

Mau coba mempelajari filsafat sambil membaca kisah yang menyenangkan? Jangan lupa baca buku ini sampai habis!