MSG dan Bahan Penyedap Rasa Aman Dikonsumsi, Asalkan...

13 Desember 2020 20:30

GenPI.co - Kontroversi mengenai keamanan MSG mulai terangkat di tahun 1960-an, ketika badan keamanan pangan Amerika Serikat (FDA) menerima banyak laporan mengenai efek samping yang dialami banyak pengunjung restoran masakan Cina.

Orang-orang melaporkan bahwa mereka mengalami sakit kepala, mual, mati rasa yang menjalar dari belakang leher hingga ke seluruh lengan dan punggung, dada sesak, keringat deras, jantung berdebar, dan tubuh lemas setelah makan makanan ber-MSG.

BACA JUGA: Perhatikan! 6 Makanan ini Dapat Membersihkan Arteri dan Jantung

Kemudian beberapa tahun ke depan, sebuah penelitian medis yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan kaitan antara konsumsi MSG yang berlebihan terhadap peningkatan risiko obesitas di Cina. Cina memang menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi MSG terbesar.

Dilansir laman hellosehat, minggu (13/12/2020), Peneliti menemukan bahwa individu yang mengonsumsi MSG dalam jumlah tinggi (4.2 gram per hari) lebih rentan terhadap obesitas daripada orang-orang yang mengonsumsi MSG masih dalam batas wajar atau malah sedikit sekali (0,4 gram per hari).

Namun yang perlu dipahami, kelompok orang-orang dengan jumlah konsumsi MSG terbanyak juga menunjukan gaya hidup yang tidak sehat seperti, merokok, kurang gerak/jarang olahraga, makan makanan berkalori tinggi, lemak tinggi, dan karbohidrat tinggi. 

BACA JUGA: 5 Makanan Tinggi Protein Ini Bisa Bikin Kamu Makin Seksi Loh!

Karena tim peneliti tidak memasukkan faktor-faktor ini ke dalam perhitungan mereka, masih diperlukan lebih banyak penelitian lainnya yang bisa membuktikan bahwa konsumsi MSG adalah penyebab langsung dari kegemukan dan obesitas.

Studi-studi yang lebih modern tentang bahaya MSG juga menemukan bahwa reaksi Chinese Restaurant Syndrome seperti yang disebutkan di atas kemungkinan besar tidak diakibatkan oleh MSG itu sendiri. 

Reaksi yang timbul kemungkinan besar diakibatkan oleh alergi terhadap bahan penyerta dalam makanan tersebut, seperti udang, kacang, bumbu dan rempah-rempah lainnya.

Walau memang, peneliti mengakui gejala ringan akibat makan MSG bisa saja timbul pada beberapa individu yang sensitif, terutama jika mengonsumsi makanan ber-MSG dalam porsi besar saat perut kosong.

Jadi sebenarnya, MSG itu baik atau buruk bagi kesehatan?

Terlepas dari berbagai laporan dan cerita anekdot seputar bahaya MSG, FDA telah menyatakan MSG sebagai bahan makanan yang “aman digunakan secara umum” dengan label resmi GRAS. 

Keputusan FDA ini disepakati pula oleh World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), juga Kementerian Kesehatan RI.

Studi ilmiah yang memelajari bahaya MSG tidak menemukan bahwa MSG menyebabkan penambahan berat badan atau hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. 

Puluhan studi dan berbagai evaluasi ilmiah telah menyimpulkan bahwa MSG adalah bahan penyedap rasa yang aman dan berguna untuk masakan.

Namun sejatinya, perlakuan MSG adalah sama seperti bahan makanan lainnya, yaitu tidak dikonsumsi berlebihan. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co