GenPI.co - Wacana pemerintah untuk tidak lagi menerima guru PNS dan dialihkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mendapat sejumlah penolakan. Termasuk PGRI.
Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah, Ahmad Saifudin merasa aneh dengan sikap tersebut.
BACA JUGA: Guru Agama Honorer Tak Bisa Ikut Seleksi PPPK, Tokoh PKB Heran
Sikap PGRI tersebut dikritik Ahmad Saifudin.
"Kenapa dulu PGRI mendorong kami ikut tes PPPK kalau sekarang baru sadar, emoh dengan program PPPK untuk semua guru. Mbok ya kalau melucu jangan polos-polos gitu," kata Saifudin kepada JPNN.com, Minggu (3/1/2021).
Saifudin yang merupakan PPPK angkatan pertama atau rekrutmen Februari 2019, mengaku bingung dengan cara berjuangnya organisasi profesi guru saat ini.
Ia mengatakan jika dulu begitu bersemangat mendorong lahirnya PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.
PP tersebut, lanjutnya, akhirnya menjebak honorer K2 keluar dari visi misi perjuangan awal yaitu menjadi PNS.
"Aneh sekali ini PGRI. Dulu giring kami ke PPPK. Giliran kami sudah masuk di dalam sistem Kemudian pemerintah mengatakan akan merekrut semua guru ke PPPK, PGRI pura-pura teriak perjuangan dengan pekik diskriminasi," kritiknya.
BACA JUGA: Pengumuman! Pemerintah Tutup Formasi Guru PNS
Mestinya, ujar Saifudin, sejak awal PGRI menolak guru PPPK.
"Dari dulu dong teriakan perjuangan begitu. Semua guru diangkat PNS. Bukan malah menjadi PPPK yang masa kerjanya kontrak, sehingga kami setiap tahun hidup dalam rasa waswas tidak diperpanjang kontraknya," tutup Ahmad Saifudin. (*/JPNN)
Sumber: PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News