Krisis Ekonomi Harus Diatasi Tahun 2021 Agar Tidak Rusuh

09 Januari 2021 21:55

GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2021 dapat tumbuh 4 hingga 5 persen. 

Pertumbuhan tersebut diharapkan dapat disumbangkan dari semua negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Analisis Ngeri Sri Mulyani, Jangan Lengah dan Lelah!

“Ini tantangan sulit dan harus kita atasi. Vaksin menjadi salah satu solusi untuk mobilitas masyarakat agar bisa kembali bergerak dan memulihkan ekonomi Indonesia,” papar Sri dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021, Selasa (12/12/2020).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional TB. 

Massa Djafar mengatakan bahwa krisis ekonomi sangat penting untuk diatasi demi stabilitas iklim politik.

“Sudah jadi rahasia umum, kalau terjadi krisis ekonomi, nanti bisa berkurang lapangan pekerjaan dan krisis pangan. Jika itu terjadi, nantinya akan terjadi kekacauan sosial,” ungkap dia kepada GenPI.co, Sabtu (9/1).

BACA JUGA: Masyita Crystallin, Ekonom Top Dunia Penerus Sri Mulyani

Menurutnya, pemerintah memang seharusnya mengambil langkah-langkah preventif dari jauh hari.

“Itu dilakukan agar bangsa ini secara bersama-sama dapat saling bahu membahu menghadapi tantangan yang datang,” tuturnya.

Massa memaparkan bahwa pemerintah tidak akan mampu berjalan jika tidak ada dukungan dari masyarakat. Apalagi, kapasitas pemerintah saat ini sedang turun.

“Jadi pemerintah tuh harus sadar dia tidak boleh selalu memposisikan diri sebagai penguasa. Sehebat-hebatnya pemerintah di suatu negara, jika mereka tidak bisa bangun relasi yang baik dengan rakyat, nanti akan menimbulkan masalah. Apalagi jika sedang menghadapi krisis,” paparnya.

Akademisi politik itu menilai bahwa pemerintahan demokratis harus bisa mengubah diri dan membangun relasi yang baik dengan masyarakat.

“Kecuali negara otoriter. Bahkan, tidak ada jaminan bagi negara otoriter untuk tetap bertahan jika ekonomi memburuk. Apalagi kalau tingkat korupsi dan penegakan hukumnya amburadul, pasti masyarakat tidak akan percaya lagi,” jelas dia.

Menurut Massa, hal tersebut dapat menjadi api dalam sekam yang hanya menunggu titik picunya.

“Peristiwa itu sudah pernah terjadi pada zaman Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru. Semuanya diam, lalu meledak, rusuh. Kalau hal ini terjadi, bangsa ini akan terjebak pada konflik yang tidak berkesudahan,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co