Ini Lima Film Pertama yang Diproduksi di Tanah Air

31 Maret 2019 14:54

GenPI.co - Tanggal 30 Maret merupakan hari yang diperingati sebagai hari film nasional. Tangga tersebut dipilih karena pada 30 Maret 1950 silam merupakan momen pengambilan gambar pertama untuk film berjudul Darah & Doa, yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Film tersebut merupakan film pertama yang diproduksi, dibintangi dan disutradarai oleh sineas dari tanah air.

Akan tetapi, film Darah & Doa bukan film pertama yang dibuat di Indonesia. Sebelumnya udah ada beberapa film yang diproduksi dan dibintangi oleh aktor lokal, tetapi diproduksi oleh sutradara dan kru produksi dari negara lain.

Nah, berikut lima film pertama yang dibuat di Indonesia, yang dilansir dari PNRI.

Loetoeng Kasaroeng (1926)

 Loetoeng Kasaroeng merupakan film yang pertama kali dibuat di Indonesia, yakni pada tahun 1926. Film bisu ini  digarap oleh sutradara asal Belanda, G.Krueger dan L.Heuveldrop. Loetoeng Kasaroeng bercerita tentang legenda yang terkenal di wilayah Jawa Barat. Saat film ini dirilis, Indonesia masih bernama Hindia Belanda. 

Meskipun diproduksi oleh sineas asal belanda, namun film ini dibintangi oleh aktor lokal dari Perusahaan Film Jawa NV di Bandung. Film Loetoeng Kasaroeng pertama kali tayang pada tanggal 31 Desember 1926 di Teater Elite and Majestic, Bandung.

Eulis Atjih (1927)

Sama seperti film Loetoeng Kasaroeng, film Eulis Atjih juga merupakan film bisu yang disutradarai oleh sineas Belanda, G.Kruger dan dibintangi oleh aktor lokal, Arsad dan Soekria. Hal unik dari film ini adalah pemutaran musik keroncong yang dilakukan bersamaan saat film diputar. Musik keroncong tersebut dimaikan oleh kelompok yang dipimpin oleh Kajoon, seorang musisi keroncong yang sangat populer pada masa itu. 

Lily Van Java (1928)

Lily Van Java merupakan film Tionghoa pertama yang dibuat di Indonesia. Film ini diproduksi oleh perusahaan The South Sea Film dan digarap pada bulan Juni 1928. Film Lily Van Java mengisahkan tentang seorang perempuan yang dijodohkan oleh orangtuanya, seperti kisah SIti Nurbaya. Film Lily Van Java mejadi hiburan yang sangat digemari hingga bertahun-tahun setelah film tersebut dirilis.

Rensia Boroboedor (1928)

Rensia Boroboedor tiongkok kedua yang diproduksi di Indonesia oleh Nancing Film Co. Film ini dibintangi oleh aktris bernama Olive Young, yang memerankan tokoh utama bernama Young Pei Fen. Dalam ceritanya, Young Pei Fen menemukan sebuah buku rahasia milih ayahnya yang bercerita tentang sebuah bangunan Candi Borobudur yang terkenal. Dalam film ini juga diceritakan bahwa terdapat sebuah harta karun tak ternilai yang terdapat di dalam Candi Borobudur. 

Setangan Berloemoer Darah (1928)

Film Setangan Berloemoer Darah diadaptasi dari sebuah novel yang dibuat oleh Tan Boen Soan, seorang wartawan Soeara Semarang. Film ini digarap oleh sineas asal Tionghoa dan memang ditujukan untuk penonton dari kalangan Tionghoa.  Film ini menceritakan tentang seorang pemuda yang hendak melakukan balas dendam atas pembunuhan ayahnya.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co