Ngabuburit Asyik di Museum Islam Lamongan

23 Mei 2018 13:36

Ngabuburit akan jauh lebih bermakna jika bisa dapat pengetahuan baru. Apa lagi jika pengetahuan tersebut mengenai sejarah Islam. Nah, jika kamu berminat menelusuri jejak sejarah Islam, Indonesian Islamic Art Museum, atau Museum Islam adalah tempat paling pas. Lokasinya di Lamongan, guys. Jika kam mendatangi tempat itu, dijamin kamu akan terperangah oleh kejayaan Islam di masa lalu.

Menurut Pengembang Indonesian Islamic Art Museum, Reno Halsamer, museum yang berada di Wisata bahari Lamongan (WBL) ini penting bagi mereka yang ingin mengetahui kejayaan Islam. Museum ini dibagi menjadi tiga zona. Zona utama, yaitu zona audio visual, zona galeri peninggalan kerajaan Islam dunia dan zona diorama.

Reno menjelaskan, di zona audio visual, pengunjung disuguhkan pemutaran film pendek berdurasi 15 tentang sejarah peradaban Islam dunia. Mulai dari gambaran jazirah Arab di masa lalu, kedatangan Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan, hingga penyebaran Islam ke penjuru dunia.  

"Sedangkan zona galeri peninggalan kerajaan Islam, dibagi ke dalam tujuh galeri utama, museum Islam menyuguhkan koleksi benda-benda bersejarah dari berbagai penjuru dunia," ungkap Reno. 

Koleksi benda-benda bersejarah mulai dari galeri peninggalan kerajaan Ottoman Turki, Mughal India, Dinasti China, Samudra Pasai Sumatera, Aceh, Mataram Islam dan rekam jejak Wali Songo di Pulau Jawa. 

Di zona kedua suguhannya adalah 'the glory of Islam'. Di sana diceritakan bagaimana perjalanan muslim  masuk ke Eropa Timur. Contohnya adalah kerajaan Ottoman Turki, salah satu kerajaan Islam terbesar karena lebih dari 600 tahun menguasai beberapa tempat.

Museum ini juga menyajikan artefak-artefak dari berbagai kerajaan yang ada di luar negeri. Ada dari Ottoman Turki, Mughal India (Taj Mahal) dan masa kedinastian China. Contoh artefaknya adalah  pedang Zulfikar Shamsir, baju perang Turki atau baju zirah, manuskrip Al-qur'an dan masih banyak lainnya. Ada pula ratusan koleksi keramik dari dinasti Tang, Song, Yuan, Qing dan kerajaan Champa hingga beberapa kain gujarat dari India.

Tidak ketinggalan, di zona ini juga menyajikan benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam Indonesia. Berkonsep diorama tempat ini juga  disebut dengan area photo spot. Terdapat berbagai miniatur tiga dimensi. Seperti Masjid dan Kapal Cheng Ho, Masjid Agung Banten, Toko Persia dan gambaran perdagangan di masa penyebaran Islam di Indonesia.

Untuk bisa menambah pengetahuan tentang sejarah peradaban Islam di Museum Islam ini, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 saat hari biasa (Senin-Kamis) dan Rp 15.000 untuk weekend (Jumat-Minggu) sebagai biaya tiket masuk. 

Yang menarik, museum ini udah berteknologi high-end, guys. Dijelaskan Reno,  Indonesian Islamic Art Museum ini menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang sudah berbasis teknologi informasi modern Augmented Reality (AR).  “Dengan mendownload aplikasi AR Indonesian Islamic Art di Playstore, pengunjung bisa men-scan gambar-gambar yang ada di museum yang nantinya akan tampil dalam bentuk tiga dimensi,”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co