GenPI.co - Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dikenal sebagai salah satu karya anak bangsa yang sangat fenomenal.
Bahkan, novel ini sudah menjadi salah satu ikon literatur Indonesia.
BACA JUGA: Novel Amba, Kisah Percintaan Setelah Peristiwa G30S PKI 1965
Novel Laskar Pelangi yang diterbitkan tahun 2005 menceritakan tentang 10 anak-anak yang diterima menjadi siswa baru.
Selain mengangkat tema pendidikan, novel ini juga mengangkat kesenjangan sosial yang terjadi di Pulai Belitung saat itu.
Sebab, kekayaan Belitung tidak menjadi nikmat bagi penduduk Melayu yang tinggal disana, karena mereka tetap hidup miskin dan serba berkekurangan.
Bahkan, kebanyakan anak di sana tidak bisa bersekolah karena harus ikut banting tulang mencari nafkah untuk hidup.
Salah satu highlight di novel ini adalah tokoh Pak Harfan dan Bu Muslimah.
Meskipun dengan gaji seadanya, tetapi mereka tetap tulus mendidik para Laskar Pelangi di sekolah Muhammadiyah.
Novel ini juga banyak bercerita tentang bagaimana kemiskinan tidak menyurutkan semangat anak-anak Melayu kampung di pelosok Belitung itu.
Dan di tengah berbagai keterbatasan, 10 laskar pelangi itu tetap berani bermimpi.
Kelebihan novel ini disajikan dengan cara jenaka dan penuh dengan canda, sehingga pembaca tidak akan bosan.
BACA JUGA: Novel The Godfather Karya Mario Puzo, Kisah Unik Kehidupan Mafia
Tidak hanya itu, kelebihan lainnya terletak di dalam cerita novel yang mengangkat isu ekomoni dan sosial, yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Novel ini juga telah berhasil dibuat film dengan judul yang sama, yakni Laskar Pelangi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News