Terawan, Seniman Kesehatan dengan Kemampuan Manajerial yang Buruk

22 Februari 2021 16:05

GenPI.co - Pegiat media sosial Denny Siregar menilai bahwa mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dikutuk untuk terus-terusan menuai kontroversi dalam setiap langkah dalam profesinya.

Salah satunya adalah proyek vaksin Nusantara yang mendapat kritikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

BACA JUGA: Warning Pakar Epidemiologi UI Soal Vaksin Nusantara: Tak Layak!

“IDI mempertanyakan data uji klinis vaksin Nusantara yang mereka nilai tidak transparan,” kata dia dalam video yang diunggah di kanal YouTube CokroTV, Jumat (19/2).

Vaksin Nusantara merupakan proyek kerjasama antara Terawan, Rama Pharma, AIVITA Biomedical America, Universitas Diponegoro, dan RS Karyadi Semarang.

Menurut Denny, vaksin yang sedang menjalani uji klinis tahap kedua itu mempunyai metode berbasis sel dendritik.

“Sel dendritik ini ada di dalam sel darah putih. Sel itu diambil dari tubuh pasien, lalu dikenalkan dengan viru corona. Kemudian, disuntikan lagi ke tubuh pasien untuk membangun autoimun,” paparnya.

Terawan mengeklaim jika vaksin Nusantara dapat dihargai dengan lebih murah di pasaran, yaitu Rp 140 ribu per dosis.

“Vaksin Pfizer dihargai Rp 275 ribu per dosis. Sementara itu, vaksin Sinovac dihargai Rp 200 ribu per dosis. Jadi, jauh lebih murah,” jelasnya.

BACA JUGA: Dedengkot Intelijen Pasang Badan, Terawan & Vaksin Nusantara Aman

Seperti diketahui, kritik IDI terhadap Terawan bukan sekali ini terjadi. Pasalnya, cara pengobatan “cuci otak” ala Terawan yang dinilai tidak lazim membuat banyak dokter meradang.

“Mereka beranggapan cara itu bertentangan dengan kaidah-kaidah kedokteran yang ada. Tapi, metode ini punya rekam jejak kesembuhan dan biayanya lebih murah daripada pengobatan biasa,” ujar Denny.

Terkait dengan pencopotan Terawan dari jabatan menkes, Denny pun mengatakan bahwa Terawan merupakan seniman kesehatan yang kemampuan manajerial yang buruk.

“Kemampuan manajerial dan administrasi dr. Terawan itu sangat buruk. Memang sudah jadi ciri khas seniman, dia kurang mampu berada dalam rantai organisasi sebesar Kementerian Kesehatan. Hal ini membuat administrasi di bidang kesehatan hancur lebur,” tuturnya.(*)

BACA JUGA: Unik! Survei Terhadap Konstituen Demokrat, Jokowi Malah Berkibar

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co