Indahnya Ragam Budaya Asia Tenggara di Raya and The Last Dragon

03 Maret 2021 23:10

GenPI.co - Berlatar sebuah negeri fantasi bernama Kumandra yang terinspirasi dari keanekaragaman budaya Asia Tenggara, film Raya and the Last Dragon mencuri perhatian.

Film ini menyuguhkan berbagai elemen unik yang terinspirasi dari keindahan alam serta kekayaan budaya khas Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Keragaman ini tercermin dalam motif, warna, arsitektur, makanan, hingga nilai, kebiasaan dan adat istiadat yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Asia Tenggara. Rasa percaya akan satu sama lain dan gotong royong menjadi inti cerita dari film ini.

BACA JUGAVia Vallen Girang Mengisi OST Raya and The Last Dragon

“Kami ingin memastikan bahwa ketika penonton menyaksikan film ini, mereka dapat turut merasakan kekayaan alam dan budaya Asia Tenggara yang indah," ujar Carlos López Estrada, sang sutradara dalam keterangan resminya. 

Untuk mendapatkan elemen budaya, adat, dan alam yang sesuai, para kru film melakukan perjalanan ke seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Laos, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Singapura. 

Selain itu, proses produksi film ini juga melibatkan sekelompok ahli yang membantu memberikan wawasan budaya dan adat dari tiap negara, terdiri dari antropolog, arsitek, linguis, penari, dan pemain musik tradisional.

Produksi film Disney’s “Raya and the Last Dragon” sendiri, melibatkan langsung beberapa talenta terbaik dari Indonesia. 

Seniman asal Indonesia, Griselda Sastrawinata, kembali terlibat dalam pembuatan film ini sebagai visual development artist bersama Luis Logam sebagai story artist. 

Selain itu, beberapa tokoh pegiat budaya juga terlibat dalam film ini, seperti Dewa Berata dan Emiko Susilo. Keduanya menjadi bagian dari tim konsultan, khususnya dalam hal budaya Indonesia, tari dan upacara tradisional, serta musik gamelan.

Petualangan seru penuh aksi Raya dan teman-temannya ini menyuguhkan perpaduan unik antara kekayaan budaya, alam, adat, dan nilai-nilai kehidupan. 

Hal ini menjadikan Disney’s “Raya and the Last Dragon” sebuah sajian spesial yang segar, tak terduga, dan juga menginspirasi.

"Semangat persatuan demi kebaikan, terlepas dari perbedaan, merupakan prioritas kita bersama saat ini. Kami harap, film ini dapat benar-benar memperlihatkan pentingnya nilai gotong-royong, kebersamaan, dan saling percaya,” ujar Osnat Shurer sang Produser.

Menyambut film Disney’s “Raya and the Last Dragon”, Disney Indonesia menghadirkan rangkaian kolaborasi bersama talenta-talenta terbaik untuk menghadirkan persembahan spesial yang akan membawa kisah ini lebih dekat dengan para penggemar. 

Rangkaian kolaborasi spesial ini melibatkan penyanyi seperti Via Vallen dan Raisa, Gibran Nicholau yang merupakan dalang muda, para penggemar spesial Disney, hingga Iwan Tirta Private Collection sebagai Batik House untuk membuat ragam karya.

BACA JUGADisney Perkenalkan Pengisi Suara Animasi Raya and The Last Dragon

Disutradarai oleh Don Hall dan Carlos Lopez Estrada bersama Paul Briggs dan John Ripa, serta diproduseri oleh Osnat Shurer dan Peter Del Vecho, Disney’s "Raya and the Last Dragon" dibintangi oleh Kelly Marie Tran sebagai pengisi suara Raya dan Awkwafina sebagai Sisu. 

Petualangan seru Disney’s "Raya and the Last Dragon" akan hadir di seluruh bioskop di Indonesia mulai tanggal 3 Maret 2021.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co