GenPI.co - Perkembangan internet dan media sosial telah mengubah banyak sekali hal signifikan di dunia ini, terutama soal informasi dan data.
Hoaks kini menjadi makin sering kita temui. Dalam perkembangannya, bahkan kita makin bias membedakan yang mana hoaks dan bukan.
BACA JUGA: Tembok Raksasa di Ciledug Akhirnya Dibongkar
Uniknya, perkembangan itu tidak berbanding lurus dengan rasa kepercayaan atau kebutuhan akan kepakaran. Di tengah informasi yang beredar begitu cepat, para pakar justru seolah tersingkir.
Tom Nichols melalui bukunya “The Death of Expertise (Matinya Kepakaran)” mencoba menjelaskan mengapa seorang pakar kini ditinggalkan.
Padahal, keilmuan mereka kini seharusnya menjadi yang paling dibutuhkan. Dalam bukunya tersebut, internet menjadi salah satu biang keladi mengapa hal itu bisa sampai terjadi.
Kemajuan internet ini sejalan dengan berkembangnya smartphone. Alhasil, orang tidak perlu lagi pergi ke warnet untuk menikmati internet.
Saat ini, individu pun seolah kebanjiran informasi. Terlebih manusia punya kecenderungan untuk hanya memilih informasi yang mereka inginkan, bukan yang mereka butuhkan.
Kondisi itu membuat orang lebih suka informasi yang menurut mereka benar, bukan yang memang sejatinya benar karena fakta.
Selain itu, sistem pendidikan juga jadi faktor yang lain. Pendidikan bukan lagi hal yang jauh. Dalam artian, semua orang kini hampir telah memiliki akses pendidikan. Alhasil, kelangkaan akan pakar di masa lalu tidak lagi dirasakan sekarang.
BACA JUGA: Asyik Nih, Mudik Lebaran Tidak Dilarang
Buku ini akan membuatmu mengulas lebih dalam mengenai hal tersebut. Rasa penasaranmu akan terpuaskan ketika di media sosial kini kamu lebih sering melihat orang ‘sotoy’ yang berbicara, dibanding orang dengan kepakaran tertentu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News