Cantik Itu Luka, Kisahkan Wanita Cantik yang Malang

24 Maret 2021 08:50

GenPI.co - Karya penulis Eka Kurniawan selalu menjadi favorit para pembaca. Salah satunya yang berjudul Cantik itu Luka. 

Novel setebal 537 halaman itu diterbitkan oleh Gramedia Pustaka. 

BACA JUGANovel ini Keren! Ajak Kamu Selami Suasana Kebatinan Pembunuh

Dalam novel tersebut menceritakan kisah wanita dan kecantikannya. 

Dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan, sehingga banyak wanita melakukan berbagai cara agar terlihat cantik. 

Namun, di dalam novel karya Eka Kurniawan kecantikan itu digambarkan sebagai sumber kesedihan.

Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Dewi Ayu. Dia adalah seorang anak yang lahir sebelum masa kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dia merupakan anak yang terlahir dari pernikahan inses. Bapak dan ibu Ayu merupakan saudara sebapak beda ibu. Bapaknya berdarah Belanda asli. Sementara ibunya merupakan anak selir bapaknya.

BACA JUGAKetemu Mantan Pacar Idola, Novel Ini Pasti Bikin Kamu Baper 

Meskipun begitu, Ayu lahir normal tanpa mengalami cacat fisik dan mental. Kecantikannya sangat tampak sebagai seorang blasteran. Perpaduan yang pas antara 75 persen darah Belanda dan 25 persen darah Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda hidup Dewi Ayu bergelimang dengan kemewahan. Dia tidak kurang harta maupun kasih sayang dari kakek neneknya. 

Nasib Dewi Ayu berubah sangat drastis saat tentara Jepang menduduki Indonesia. Kakeknya pergi untuk mengusir Jepang dan meninggal dalam perang. Sementara itu, neneknya memutuskan kembali ke Belanda. 

Semenjak itu, Dewi Ayu sendirian, apalagi rumah tempat tinggalnya diambil alih oleh Jepang. Akhirnya, dia pun ditangkap dan diasingkan ke pulau Nusa Kambangan sebagai tahanan politik.

Perlahan nasib Dewi Ayu mulai berubah saat menjadi Jugun Lanfu, yaitu pelacur pada masa penjajahan Jepang. 

Dia hamil tanpa diketahui siapa bapak dari anak tersebut. Konflik dalam novel tersebut tidak berhenti di situ. Masalah lainnya muncul setelah Dewi Ayu meninggal. 

Pesan yang diambil dari novel ini adalah kecantikan seorang wanita itu bukanlah segalanya. 

Kecantikan bisa menjadi racun bagi pemiliknya, jika tidak mampu menjaga dan menggunakan dalam kebaikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co