GenPI.co - Setelah tahun lalu tak ada rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) baik lewat CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), tahun ini diselenggarakan.
Terbanyak adalah rekrutmen 1 juta guru ASN melalui seleksi PPPK, yang antara lain terbuka untuk para guru honorer.
BACA JUGA: Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo: Jumlah PNS Mau Dirampingkan
Namun, hingga saat ini, pengajuan dari pemda belum mencapai 1 juta.
Ketua Umum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional, Rizki Safari Rakhmat terus mendorong pemerintah memaksimalkan kuota satu juta PPPK yang baru terisi 523 ribu.
Karena, ujarnya, saat ini kebutuhan guru ASN terus bertambah.
"Indonesia darurat guru ASN karena pemberlakuan moratorium CPNS guru," kata Rizki kepada JPNN, Minggu (28/3/2021).
Selain itu, Rizki kembali mengusulkan agar formasi satu juta guru tidak hanya dihabiskan untuk PPPK.
Sebaiknya, tambah dia, guru CPNS juga direkrut karena ada banyak guru PNS yang akan pensiun mulai tahun depan.
Rizki mengatakan, posisi kepala sekolah dan pengawas harus diisi PNS.
BACA JUGA: Mendadak Tjahjo Kumolo Bicara Soal Honorer, Ucapannya Tegas!
"Jika tahun ini tidak memenuhi formasi 1 juta guru PPPK maka sekolah negeri masih memerlukan guru non-ASN," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah bisa menutupi kekurangan kuota guru PPPK tersebut dengan CPNS.
Pemda akan berlomba-lomba mengajukan usulan kebutuhan guru PNS.
"Pemerintah tidak boleh menjadikan guru semuanya jadi PPPK. Seharusnya persentase guru PNS dan PPPK seimbang," harapnya. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News