Badai Siklon Seroja Menerjang Kupang, Begini Penjelasan BMKG

05 April 2021 09:35

GenPI.co - Siklon tropis Seroja hingga saat ini masih menerjang Kota Kupang dan sekitarnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badai ini mengakibatkan sejumlah rumah warga. Tak hanya itu, hujan dan angin kencang juga membuat pohon tumbang dan banjir sehingga sebagian warga tidak bisa mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

BACA JUGA: Update Banjir Bandang Flores Timur: 23 Warga Meninggal Dunia

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini atas potensi terjadinya siklon tropis atau sistem tekanan udara rendah, di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin dini hari pukul 01.00 WIB. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual menjelaskan bahwa siklon tropis tersebut masih berada dalam wilayah Tropical Cyclone Warning Center Jakarta, maka diberikan nama siklon tropis Seroja, sesuai urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.

Ia juga menjelaskan, bibit siklon tropis 99S yang sudah dideteksi sejak 2 April 2021 terjadi di NTT. 

"BMKG sudah memberikan peringatan dini di NTT, diprediksi sekitar pukul 01.00 WIB akan benar-benar menjadi siklon tropis," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu malam (5/4).

Bahkan, Dwikorita menyampaikan bahwa dampak dari siklon tropis diprediksi akan semakin menguat.

Prediksi atas terjadinya siklon tropis itu dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Center Jakarta di BMKG. 

Ia menyampaikan posisi sistem siklon tersebut akan berada di sekitar Samudra Hindia Barat Daya Pulau Rote, dengan arah gerak sistem ke arah barat daya dengan kecepatan sekitar 9 knot atau 10 km per jam.

Pergerakan siklon ini cenderung lambat sehingga pengaruhnya akan semakin lama bagi wilayah yang dilalui.

Meskipun pergerakannya lambat, namun kecepatan pusarannya diprediksi 85 km per jam. 

"Kecepatan di pusarannya 85 km per jam, ini tentunya kencang. Bayangkan berputarnya 85 km per jam dengan tekanan di pusat siklon sebesar 980 hektopascal," jelas Dwikorita. 

BACA JUGA: Kena Kita, Hidangan Pengganti Nasi dari Pulau Flores

Menurut BMKG siklon tropis ini perlu diwaspadai khususnya di wilayah yang akan dilalui seperti diantaranya Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan lainnya. 

"Saat siklon tropis itu masih bibit saja sudah menimbulkan bencana, apalagi kalau sudah benar-benar siklon tropis," jelasnya. (antara/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co