Donny Alamsyah Ingat Janji Hadiah Puasa Penuh dari Ayah

11 April 2021 17:10

GenPI.co - Laki-laki itu tengadah ke langit. Dipandanginya langit kebiruan serta gedung-gedung jangkung di Kemang, Jakarta. Sesekali tawanya menguar tatkala kejadian lucu terputar di pikirannya.

Donny Alamsyah, aktor kenamaan Indonesia itu sedang mengernyitkan mata sembari mengingat kembali kejadian berpuluh-puluh tahun lalu.

BACA JUGA: Berpuasa di Jerman, Aku Diuji Sabar Musim Panas 40 Derajat

“Oh, aku ingat,” katanya, lalu menceritakan dengan detail.

Pengalaman menjalani puasa waktu aku kecil begitu berwarna. Ya, namanya juga anak kecil, aku pernah buka puasa diam-diam di luar rumah. Lalu, sampai di rumah, aku berlagak puasa di depan orang tua.

Namun, janji hadiah dari ayah benar-benar mengubah segalanya. Ayahku berjanji kalau bisa puasa penuh satu bulan, aku bisa meminta hadiah apa pun kepadanya.

Tantangan itu begitu menarik bagiku saat kecil. Tentu, yang menarik adalah bisa meminta hadiah apa pun ha ha ha. 

Sejak saat itu, aku jadi memaksakan diri untuk berpuasa penuh. Tentu, tujuannya waktu itu biar dapat hadiah.

Berawal dari janji itu aku jadi memaknai berpuasa, jadi terbiasa, dan kini cara itu juga kupakai kepada anak-anak.

BACA JUGA:Kisah Mualaf: Sering Mimpi Salat, Orang Tua Sempat Tidak Tahu

Aku mulai mengajari anak-anakku untuk berpuasa. Tahun ini pun demikian, itu masih jadi fokusku.

Memberinya hadiah dan tantangan menjadi caraku untuk mengenalkan agama kepada anak. Tentu anak-anak pasti akan menolak.

Berpuasa bagaimanapun itu juga hal yang berat. Anak-anak yang lebih sering bermain membuatnya butuh banyak tenaga.

Kalau enggak makan, ya tenaga berkurang, lalu jadi sedikit bermain. Ketakutan anak-anak itu juga pernah aku rasakan dulu.

Momen itu yang membuat aku teringat dengan ayah. Tanpa sadar, metodenya untuk mengajarkan agama itu kupakai ulang.

Anak-anakku aku janjikan hadiah. Namun, dengan syarat puasa penuh satu bulan. Aku pun mengingatkan anak-anak untuk jujur dan tidak berbuka puasa secara diam-diam.

Aku selalu merasa Ramadan itu adalah bulan penyatuan. Baik itu kepada Tuhan maupun keluarga.

Momen-momen Ramadan enggak ingin aku tinggalkan begitu saja; mengajari anak-anak; buka puasa bersama; sahur bersama; menemani anak-anak di saat mereka lapar dan ingin berbuka di siang hari.

Sudah jadi kebiasaan dan semoga selalu terjadi. Aku selalu mengusahakan pulang lebih cepat dari biasanya ketika Ramadan.

Berusaha ngumpul dengan keluarga di Ramadan itu benar-benar berbeda dari acara ngumpul bulan-bulan lain.

Mungkin karena ini bulan baik dan penuh keberkahan. Aku tak ingin momen mendapatkan keberkahan itu hilang begitu saja.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co