Ekspor Menurun, Kerajinan Bebek di Klaten Andalkan Pasar Lokal

27 Mei 2021 13:34

GenPI.co - Pengrajin cendera mata bebek di Desa Jambu Kulon, Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami penurunan permintaan ekspor hingga sekitar 70 persen usai lebaran ini.

Salah seorang pengrajin cendera mata bebek Supriyanto (45) mengatakan pesanan kerajinan hasil produknya saat ini cukup sepi.

BACA JUGA: Larangan Mudik, Pengrajin Ketupat Kebanjiran Order

“Cenderung menurun sampai 70 persen dibandingkan sebelum lebaran,” katanya di Klaten, Kamis (27/5).

Supriyanto mengatakan pesanan sebelum lebaran bisa mencapai seribu buah perbulan. Para pembeli biasanya dari Bali untuk diekspor ke Yunani.

Sedangkan usai lebaran saat ini pemesanan hanya sekitar 200 sampai 300 buah per bulan. Itu pun hanya untuk memenuhi permintaan pasar lokal di Solo, Yogyakarta dan Jepara.

Adapun harga cendera mata hasil produksinya ini beravriasi antara Rp40 ribu per buah hingga Rp75 ribu per buah tergantung dengan ukurannya.

Supriyanto mengungkapkan dirinya tetap melakukan produksi meski sedang ada penurunan permintaan.

Menurut Supriyanto, produksi yang dilakukannya saat ini untuk memenuhi pesanan konsumen yang harus selesai menjelang Natal mendatang.

“Kami didatangi buyer untuk pesanan menjelang Natal, 1.500 buah. Jadi mulai Juni atau Juli harus mulai produksi lebih banyak tema bebek berhias Sinterklas,” ucapnya.

Supriyanto mengatakan pesanan bebek berhias Sinterklas ini nantinya akan diekspor ke Belanda.

BACA JUGA: Sungguh Muhammad, Pemandu Wisata Pengrajin Ketapel Ikan

Untuk pengerjaan 1.500 kerajinan bebek ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan dengan dibantu 12 tenaga kerja.  

“Masa pandemi, kami tetap eksis produksi meski untuk memenuhi permintaan pasar lokal saja,” ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co