Pertamina Laba Rp15 Triliun, Ahok Mampu Turunkan Beban Perusahaan

17 Juni 2021 15:01

GenPI.co - Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menilai bahwa laba bersih Rp15 triliun yang diperoleh Pertamina tidak terlepas dari kemampuan BUMN tersebut menurunkan beban perusahaan.

Pertamina berhasil menurunkan beban perusahaan yakni beban pokok penjualan dan beban lain yang turun dari 46,6 miliar dolar AS menjadi 34,5 miliar dolar AS.

"Penurunan mencapai Rp 12,1 miliar atau Rp 175,5 triliun. Jadi, luar biasa kemampuan Pertamina menurunkan beban,” ujar Salamuddin Daeng di Jakarta, Kamis (17/6/21).

BACA JUGA:  2.757 Pekerja Chevron akan Beralih Jadi Pekerja Pertamina

Penurunan beban tersebut, menurut dia sangat penting, terlebih dibandingkan 2019, sebenarnya pendapatan Pertamina 2020 turun 13,3 miliar dolar AS dari 54,7 miliar dolar AS menjadi 41,4 miliar dolar AS.

"Kalau bukan Pertamina, kehilangan 25 persen pendapatan yang angkanya ratusan triliun rupiah sudah pasti akan membuat perusahaan manapun langsung gulung tikar,” ujar Salamuddin.

BACA JUGA:  Kilang Cilacap Pertamina Terbakar, Api Sudah Bisa Dikendalikan

Menurut Salamuddin Daeng, dalam kondisi tekanan pandemi seperti sekarang, Pertamina memiliki manajemen keuangan yang lebih baik dibandingkan perusahaan migas lain.

"Dalam situasi pandemi, manajemen keuangan Pertamina lebih baik dibandingkan perusahaan multinasional. Pertamina bisa keluar dari zona keterpurukan, sedangkan perusahaan lain tidak. Bahkan, banyak perusahaan migas juga melakukan pemutusan hubungan kerja. Pertamina sama sekali tidak. Padahal, yang juga berbahaya bagi perusahaan minyak, selain kerugian adalah PHK,” katanya.

BACA JUGA:  Kebakaran Kilang Pertamina: Periksa Enam Orang, Tim Labfor Turun

Pada 2020, banyak perusahaan migas dunia mengalami kerugian di antaranya Shell yang merugi hingga 21,68 miliar dolar AS, BP yang rugi 20,31 miliar dolar AS, Exxon Mobil mengalami kerugian hingga 22,44 miliar dolar AS.

Selain itu Total merugi 7,24 miliar dolar AS, Chevron rugi 5,5 miliar dolar AS, ENI dengan kerugian 9,53 miliar dolar, dan Petronas mencapai 5,54 miliar dolar.

"Konsep manajemen keuangan Pertamina seperti itulah, yang perlu menjadi contoh, termasuk oleh BUMN lain. Jadi, tidak ada masalah dengan penurunan penjualan sebesar apapun. Yang penting, kemampuan BUMN menurunkan beban biaya,“ ujarnya. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co