GenPI.co - Aplikasi PeduliLindungi diprediksi bisa mendapatkan profit besar apabila menjadi alat pembayaran digital.
Menurut peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, digitalisasi di sektor pembayaran akan terus meningkat.
Dia menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pasar terbesar untuk ekonomi digital.
“Jadi, penggunaan mata uang digital pembayaran non-cash akan makin banyak diminati oleh masyarakat," kata Yusuf, Minggu (26/9).
Yusuf menjelaskan, berdasarkan data terakhir pada 2020, nilai transaksi menggunakan aplikasi digital mencapai Rp 160 triliun.
Sementara itu, volume transaksi menggunakan pembayaran non-cash menyentuh angka 12 miliar.
“Jadi, memang kenaikannya cukup signifikan," tutur Yusuf.
Namun, Yusuf meminta pemerintah memperbaiki sistem keamanan data di aplikasi, termasuk PeduliLindungi.
Sebab, dalam beberapa waktu terakhir ada pihak tidak bertanggung jawab yang mengakses data pengguna aplikasi.
"Ada beberapa kelompok masyarakat yang belum memahami secara utuh terkait pembayaran non-cash dan risiko yang ada di apa di baliknya," ucap Yusuf. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News