Dusun Kunci, Wonosobo, Berupaya jadi Sentra Jamur

04 Juli 2019 08:46

GenPI.co - Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Kunci, Bojasari, kertek, Ratna Suranti serius dalam bisnis budidaya jamur. Pasalnya, pemasok jamur di kawasan Wonosobo 50 persennya adalah dari luar wilayah termasuk Banjarnegara dan Temanggung.  Ada prospek besar yang di bisnis tersebut.

Usaha produksi jamur tiram dilakoni Ratna sejak 6 tahun silam. Awalnya, ia mengubah sebuah kamar berukuran 3 kali 4 meter menjadi tempat media tanam jamur tiram.

“2013, saya dan suami mulai mantap fokus ke budidaya jamur yang awalnya hanya untuk pendapatan harian saja. Diawali dari saya sendiri, sekarang sudah ada sekitar 10 petani. Saya dan suami sekarang fokus ke pembuatan baglog dan juga mengkoordinir pengepulan atau menerima penjualan hasil dari para petani,” ungkap Ratna.

Baca juga: Emas Antam Melesat ke Harga Tertinggi Sepanjang Masa, Kenapa Ya? 

Kemudian, Ratna mulai menularkan pengetahuannya tentang budidaya jamur kepada para ibu yang memang mayoritas ibu rumah tangga di sekitar rumahnya. Setelah mantap terjun di budidaya jamur, Ratna akhirnya memutuskan berhenti dari profesinya sebagai guru TK. Bahkan langkah itu juga diikuti sang suami yang selama belasan tahun menjadi seorang kepala dusun setempat.

“Sampai sekarang pun, produksi jamur lokal kita memang belum mampu penuhi kebutuhan lokal. Kebanyakan dari Temanggung. Selain mulai dari dusun sendiri, kami juga berjejaring lewat grup WA dan sekarang serius tergabung di KUB. Sekarang satu petani minimal bisa budidayakan hingga 5000 baglog di sini,” ungkap Ratna.

Yusup Purnomo, suami Ratna, menuturkan, mulai dari benih  Wonosobo awalnya masih sangat bergantung. Saat ini minimal tengah diusahakan untuk bisa menyediakan benih F3 sendiri untuk kebutuhan lokal. Di level desa Bojasari, pihak KWT jamur juga kini mendapat bantuan senilai Rp5 juta untuk modal dengan bagi hasil 50% dan dijalankan para anggota KWT.

Dikatakannya, saat ini harga jamur tiram per kilogram di kisaran Rp9000 sampai Rp10.000. Sampai di konsumen bisa sampai Rp16.000. Untuk panen harian dari satu kamar dengan ukuran 3x4 saja bisa diperkirakan sampai 3 kilogram untuk jamur tiram. Sedangkan panen jamur kuping sebulan sekali dan harganya mencapai Rp70.000 untuk dijual kering.

“Di tahun 2013 dulu harganya masih RP6.500 per kilo, sekarang mungkin dua kalinya, karena memang masih sedikit pembudidayanya,” ungkapnya.

Keberadaan para petani jamur di Dusun Kunci juga dipantau oleh Surame selaku Kepala Desa Bojasari. Ia berharap nantinya dusun tersebut bisa menjadi awal dari sentra Jamur di kecamatan Kertek, Wonosobo

“Harapan kami, komoditas jamur ini nantinya bisa mengangkat nama Bojasari sebagai sentra jamur di Kertek dan kami dukung  anggaran untuk Kelompok wanita tani,” harapnya.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co