Wisata Jalur Rempah di Maluku, Kekayaan Sejarah Nusantara

18 Juli 2019 12:43

GenPI.co - Ternate dan Tidore, dua pulau kecil yang berdampingan di Laut Maluku, tidak hanya menjanjikan keindahan alam. Tapi juga kekayaan sejarah dan tradisi budaya. Banyak kisah lampau yang sangat memikat. Salah satunya terkait keberadaan jalur rempah. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Negeri Rempah, Hassan Wirajuda mengatakan Indonesia merupakan pusat penghasil rempah yang telah diakui dunia. Perdagangan rempah kemudian turut mempengaruhi pertukaran budaya dari berbagai bangsa.

"Perdagangan itu menghadiahkan kontak antar orang dan bangsa yang berbeda. Dari sana ada pertukaran budaya, filsafat, dan teknologi," ujar Hassa dalam keterangan persnya, Kamis (18/7/2019).

Ketua Dewan Pembina Yayasan Negeri Rempah, Hassan Wirajuda. (dok)

BACA JUGA: Pemerintah Dukung Wisata Jalur Rempah

Hassan berharap upaya memperkenalkan sejarah terus ditingkatkan. Dalam hal ini peran pemerintah tentunya juga sangat dinantikan. 

"Kesadaran akan masa lalu kita sangat penting. Seperti Bung Karno pernah bilang, 'hanya bangsa besar yang bisa menghargai sejarahnya'. Kami mengingatkan para pengambil kebijakan, baik di pusat dan daerah, akan pentingnya pembelajaran untuk generasi muda tentang sejarah," tandasnya.

Perlu diketahui, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan akivitas perdagangan di Asia Tenggara, Nusantara telah jadi pemain penting di dunia lewat rempah-rempahnya. Pada abad ke-15, bangsa Portugis menemukan rute ke Maluku. 

Ternate dan Tidore menarik perhatian mereka karena keberadaan cengkeh yang kemudian mengundang minat bangsa Eropa lainnya, seperti Spanyol dan Belanda, untuk datang dan saling bersaing untuk menguasai wilayah di jalur rempah.

Salah satu gubernur jenderal Belanda pernah membakar lahan perkebunan cengkeh di sana secara besar-besaran pada akhir abad ke-16. Itu dilakukan karena cengkeh sedang diperebutkan oleh Spanyol dan Portugis. Peristiwa tersebut akhirnya menyulut perlawanan  dari Kesultanan Ternate dan Tidore terhadap Belanda.

Jejak sejarah tersebut tentu amat sayang jika harus tenggelam oleh zaman. Ini yang mendasari Yayasan Negeri Rempah untuk membuka wawasan masyarakat melalui perjalanan wisata yang menyenangkan sekaligus mencerahkan. 


NONTON VIDEO BERIKUT INI



Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co