China Gugat Lagi Tarif AS ke WTO, Kurs Tengah Lewati Rp14.200/USD

03 September 2019 11:43

GenPI.co— Kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, Selasa (3/8/2019) melemah Rp27 atau 0,19% ke Rp14.217 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs tengah melemah di saat pasar uang merespons aduan China ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO (World Trade Organization), terkait tambahan pengenaan tarif dari AS.

Baca juga:

Tahu Nggak Sih Guys! Perang Dagang Masih Panas, Emas Antam Turun

Kamu Wajib Tahu! Target Besar RI di Balik Larangan Ekspor Nikel

 

Dari portal BI, pada hari ini kurs jual sebesar Rp14.288 per dolar AS sedangkan kurs beli Rp14.146. Sehingga diperoleh kurs tengah sebesar Rp14.217 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan sejumlah sentimen eksternal menguatkan pergerakan dolar AS pada siang ini. Hal ini menekan mata uang lainnya, termasuk rupiah.

“Dolar menguat tajam di hari Selasa (3/9/2019). Indeks dolar AS di 99,27 pada pukul 12.25 WIB, dan sempat menyentuh 99,33. Pada Senin, indeks dolar AS ditutup di angka 99,03,” kata Ibrahim kepada GenPI.co, Selasa (3/9/2019).

Indeks dolar AS meggambarkan kekuatan posisi mata uang greenback atas sejumlah mata uang utama lainnya.

Ibrahim mengatakan dua sentimen utama yang memengaruhi pergerakan pasar uang hingga siang ini (3/9/2019):

China Adukan AS ke WTO

Ia mengatakan pasar uang merespons aduan yang dilakukan China terhadap AS atas pengenaan tarif yang diberlakukan pada produk Tiongkok yang masuk ke negara tersebut.

Gugatan tersebut adalah untuk ketiga kalinya yang diajukan Beijing guna menentang tarif AS di WTO, yang merupakan organisasi internasional yang membatasi tarif yang diizinkan untuk dibebankan oleh masing-masing negara.

AS mulai mengenakan tarif 15 persen terhadap berbagai barang China pada Minggu (1/9/2019), dan China juga mengenakan bea baru pada minyak mentah AS.

“Peningkatan terbaru dalam perang dagang mereka,” kata Ibrahim.

China tidak merilis rincian kasus hukumnya, tetapi mengatakan tarif AS memengaruhi ekspor China senilai USD300 miliar. 

Tindakan tarif terbaru itu dinilai melanggar konsensus yang dicapai oleh para pemimpin China dan AS dalam pertemuan di Osaka, 

Penyelesaian Brexit

Perhatian pasar juga tengah fokus ke Inggris.

“Akan ada pemungutan suara di parlemen Inggris tentang Brexit,  yang dapat memicu pemilihan awal dan keluarnya Inggris dari UE tanpa perjanjian perdagangan,” kata Ibrahim.

Sekelompok anggota parlemen akan mengajukan pemungutan suara pada Selasa, untuk mencoba memaksakan penundaan tiga bulan batas waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang seharusnya dilakukan pada 31 Oktober 2019.

“Beberapa politisi telah memperingatkan bahwa Brexit tanpa kesepakatan harus dihindari dengan cara apa pun, karena meninggalkan UE tanpa perjanjian perdagangan dapat menyebabkan gejolak ekonomi,” kata Ibrahim.

Kurs tengah BI pada Selasa, 3 September 2019 ke Rp14.217/USD (grafik: BI)

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
rupiah   dolar   as   kurs tengah   BI   perang dagang   china  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co