Catat! September 2019, Bukan Inflasi tapi Deflasi

01 Oktober 2019 12:42

GenPI.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan pada September tidak mencatatkan inflasi, sebaiknya pada bulan kesembilan 2019 ini menorehkan angka deflasi sebesar 0,27 persen.

BPS mengemukakan penurunan sejumlah harga bahan makanan memicu terjadinya deflasi pada September 2019 tersebut.

Baca juga:

Begini Prediksi Gerak IHSG Saat Pasar Tunggu Inflasi September

AS Tegaskan Delisting Saham China Hoaks, Wall Street Melesat

 

"Deflasi terjadi karena penurunan harga bumbu-bumbuan serta daging ayam ras dan telur ayam ras," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Ia mengemukakan harga cabai merah mengalami penurunan, sehingga memberikan andil terhadap deflasi September sebesar 0,19 persen.

Harga bawang merah yang mengalami penurunan memberikan andil 0,07 persen ,disusul daging ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.

Jika ditotal, kelompok bahan makanan secara keseluruhan memberikan sumbangan terhadap deflasi sebesar 1,97 persen.

Namun, BPS mencatatkan kelompok pengeluaran lainnya masih menyumbang inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang 0,72 persen karena kenaikan harga emas perhiasan.

"Harga emas perhiasan yang sedang booming memberikan andil inflasi 0,04 persen. Kenaikan harga emas terjadi di 78 kota IHK (ideks harga konsumen), kenaikan tertinggi di Cirebon 10 persen dan Surakarta 9 persen," ujar Suhariyanto. (ANT)

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
inflasi   deflasi   bps   ekonomi   indonesia  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co