Harga Emas Amblas: Penurunan Terbesar dalam Sepekan, Ada Apa Sih?

14 Maret 2020 08:12

GenPI.co - Harga emas di pasar global lagi-lagi anjlok, dan makin menjauh dari level tertinggi yang ramai diprediksi di tengah wabah virus corona yaitu USD 1.700 per troy ounce.

Bahkan pada pekan ini, tercatat menjadi penurunan sepekan terbesar sejak 1983, yaitu terpangkas hingga sembilan persen.

Emas berjangka di Bursa Comex untuk kontrak April  pada penutupan perdagangan Jumat (13/3/2020) atau Sabtu pagi (14/3/2020), turun USD 73,6 atau 4,63 persen menjadi USD 1.516,7 per troy ounce.

Apa sebetulnya yang terjadi?

BACA JUGA: Dominasi Turis Australia Bergeser ke China, Nasib Wisata Bali? 

Kenyataannya, saat ini kalangan investor melepas kepemilikan mereka untuk mendapatkan uang tunai guna menutup margin calls atau menambal kerugian di aset lain yang terpukul dampak dari wabah virus corona.

“Dalam jangka pendek, harga emas bisa terjadi penurunan lebih lanjut. Karena kebutuhan untuk memenuhi margin calls di pasar lain, dan investor lebih memilih untuk pindah ke uang tunai,” kata Analis Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

Kenaikan indeks dolar Amerika Serikat hingga 1,2 persen, juga menekan harga emas.

BACA JUGA: Momen Diplomasi RI Dipajang di Stasiun MRT, Ada Tentang PTDI

Sementara itu, transaksi fisik emas di kawasan Asia menyusut karena dampak wabah virus corona. Terutama di kalangan konsumen emas terbesar dunia, yaitu China.

Pergerakan harga emas Comex kontrak April 2020 (USD/troy ounce):

13 Maret: 1.516
12 Maret: 1.590
11 Maret: 1.642
10 Maret: 1.660
9 Maret: 1.675
6 Maret: 1.672 (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co