Trump Cuit Soal Tinta Mengering, IDR/USD Langsung Loyo

14 Mei 2020 11:50

GenPI.co - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump selalu terbuka untuk menunjukan sikapnya, termasuk atas hal yang membuatnya tidak nyaman.

Sikapnya tersebut, salah satunya sering dituangkannya di media sosial, antara lain lewat akun Twitter-nya.

Cuitan paling segar, adalah soal tinta yang telah mengering. Hal ini diungkapkannya sepertinya untuk menyindir perjanjian dagang fase 1 dengan AS dan China yang telah diteken pada Januari 2020.

 

 

Perjanjian dagang yang alot didiskusikan dalam dua tahun tersebut, dinilai tak lagi sebanding dengan dampak virus corona yang telah menewaskan banyak orang, termasuk warga AS.

Diketahui, virus corona mulai terdeteksi di Kota Wuhan, China. Dari sana pasien covid-19 mejadi pandemi, dan menyebar hampir di semua negara di dunia.

“Seperti yang telah saya katakan sejak lama, berurusan dengan China adalah hal yang sangat mahal untuk dilakukan. Kami baru saja membuat kesepakatan perdagangan yang hebat, tinta hampir kering, dan dunia dilanda wabah dari China. 100 Penawaran dagang tidak akan membuat perbedaan, dan semua nyawa tak berdosa hilang!,” cuit Trump, Rabu (13/5/2020).

BACA JUGA: Rincian Harga Jual 14 Mei: Kejutan Fed, Emas Antam Naik Tipis Aja

Saat cuitan itu muncul, rupiah (IDR) atas dolar AS (USD) langsung loyo.

Kurs tegah Bank Indonesia pada perdagangan hari ini, Kamis (14/45/2020) melemah Rp 59 atau 0,4 persen menjadi Rp 14.946/USD.

Dilansir dari laman BI, kurs jual hari ini Rp 15.020, kurs beli Rp 14,871, sehingga diperoleh kurs tengah BI hari ini Rp 14.946/USD.

Sementara itu di pasar spot, pada pukul 11.00 WIB, rupiah melemah Rp 54 atau 0,36 persen menjadi Rp14.919/USD. Pada penutupan perdagangan Rabu (13/5/2020), rupiah di Rp 14.865/USD.

BACA JUGA: Bursa Saham 14 Mei 2020,: Saham TLKM dan UNVR Direkomendasi

“Masalah perang dagang kembali memanas. Trump menulis di Twitter akan melakukan perlawanan pada China karena virus corona. Ini kemungkinan besar menjadi topik utama dalam pasar. Sehingga akan mengakibatkan indeks dolar mengalami penguatan,” kata Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim kepada GenPI.co, Kamis (14/5/2020).

Ia mengemukakan perdamaian dagang AS dan China yang dituangkan di Januari 2020, kemungkinan akan berubah total. 

Selain itu, kembali beraktivitasnya seluruh wilayah di Amerika juga menjadi pertimbangan Bank Sentral AS (Fed) untuk tidak mengambil kebijakan suku bunga menjadi negatif.

Pandangan ini, ujar Ibrahim, tak sesuai dengan harapan pasar yang menginginkan suku bunga negatif.

Sementara itu, 3 bank pada Rabu siang menjual dolar AS di kisaran Rp 14.945-Rp 15.044/USD.

Berikut kurs IDR/USD di tiga bank pada Rabu, 13 Mei 2020:

BCA (pukul 10.53 WIB): Beli 14.905, jual 14.945
Mandiri (pukul 09.43 WIB):  Beli 14.846, jual 15.000
BNI (pukul 10.50 WIB): Beli 14.744, jual 15.044. (*) 

Kurs tengah BI pada Kamis, 14 Mei 2020 melemah jadi Rp 14.946/USD (grafik: BI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co