Strategi Fintech Akseleran: Mitigasi Risiko Kredit di New Normal

20 Juni 2020 08:30

GenPI.co - Menyambut new normal atau tatanan normal baru, Fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran menyiapkan sejumlah strategi untuk memitigasi risiko kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Apalagi, di tengah kembalinya geliat para pelaku usaha yang membutuhkan pinjaman sekaligus mendukung kebangkitan perekonomian nasional. 

BACA JUGAJelang Lebaran, Tren Pendanaan di Fintech Menyentuh Rp 200 Miliar

Meski masih dibayangi oleh penyebaran pandemi covid-19, tercatat selama lima bulan terakhir di tahun 2020, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp300 miliar atau naik 5 persen dibandingkan periode yang sama di Mei 2019.

Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran mengatakan bahwa pihaknya masih berfokus kepada sektor seputar konstruksi, pertambangan minyak dan gas, logistik, dan trading. 

Menurut Christopher, Akseleran tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman usaha kepada setiap pelaku usaha yang mengajukan pinjaman (borrower) yang memang layak memperoleh pinjaman sekaligus mendukung mereka di saat situasi sulit seperti sekarang.

Meski demikian, pihaknya juga selalu memperhatikan untuk memberikan kenyamanan kepada para pemberi pinjaman (lender) Akseleran, terutama dalam masa pandemi seperti ini.

"Setiap lender cenderung akan lebih konservatif dalam menyalurkan pinjaman. Maka dari itu, penting buat kami untuk melakukan sejumlah strategi dalam memitigasi risiko terjadinya NPL,” ujar Christopher.

Ia menjelaskan, setidaknya ada dua strategi yang diberlakukan Akseleran. Pertama, melakukan pengetatan dalam penilaian kredit terhadap calon borrower termasuk melakukan penilaian menyeluruh tentang dampak covid-19 pada bisnis mereka.

Kedua, pemantauan portofolio yang berkelanjutan, dan ketiga penerapan asuransi kredit yang berkelanjutan. 

Dari situ, ia tetap optimistis tingkat NPL Akseleran dapat tetap terjaga di bawah 1 persen hingga akhir tahun 2020.

Christopher mengungkapkan, hingga akhir Mei 2020, tingkat NPL Akseleran masih terjaga stabil dengan berada di angka 0,67 persen dari total penyaluran pinjaman usaha atau mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dibandingkan NPL pada akhir April 2020.

“Kami terus belajar dari pengalaman sebelumnya untuk selalu konsisten meningkatkan kualitas kredit di Akseleran. Khusus selama masa pandemi covid-19, kami meningkatkan credit underwriting standard," katanya.

Harapannya, dengan meningkatkan fokus penyaluran menjadi invoice financing, risiko kredit yang ada menjadi lebih kecil sehingga terlihat dalam dua bulan terakhir outstanding dan penyaluran invoice financing di Akseleran lebih besar daripada PO Financing.

"Yang artinya mitigasi risiko yang baru tersebut sudah terimplementasi dengan baik,” imbuhnya.

Dengan memasuki fase new normal, maka sudah ada peningkatan penyaluran pinjaman yang cukup signifikan.

BACA JUGAJadi Konsumen Cerdas, Pahami 4 Hal Ini Sebelum Terjerat Fintech

"Akseleran mendukung apa yang pemerintah lakukan, ini bagus untuk tumbuhnya kembali dunia usaha dan berharap adanya kenaikan penyaluran pinjaman usaha di Akseleran sekitar 35% pada Juni," tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Fintech   Akseleran   NPL   Kredit Macet   Pinjaman  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co