GenPI.co - Pandemi covid-19 memaksa semua industri beradaptasi dan berinovasi, termasuk bidang kuliner.
Merebaknya virus corona mau tidak mau membuat restoran banyak yang tutup dan tidak memperbolehkan pembeli untuk makan di tempat.
BACA JUGA: Galau Karena Pandemi, Ucie Sucita Rambah Bisnis Kuliner
Hal ini pun dirasakan oleh pelaku usaha kuliner di Surakarta, Daryono. Ia mengungkapkan bahwa saat ini tren makan mewah sudah tidak penting lagi selama pandemi.
“Sekarang preferensi makan tidak lagi mewah, tetapi mengedepankan sisi higienis, kebersihan, dan keamanan. Selain itu juga empati yang ujungnya keberlanjutan,” ujarnya saat mengisi webinar Jajan ke Solo Kuy, Kamis (25/6/2020).
Dia juga mengungkapkan bahwa usaha kuliner saat pandemi merupakan usaha yang sangat eksis dan tidak terpengaruh terhadap krisis.
Meskipun sejumlah restoran tidak bisa melayani makan di tempat, namun pelaku usaha kuliner masih bisa mencari jalan lain untuk dapat menjual makannya.
“Layanan makan di tempat saat ini sudah tidak diperlukan lagi maka harus beralih ke take away, delivery, dan packing. Hal ini menjadi menarik sehingga pembeli tidak harus bersinggungan langsung,” lanjutnya
Daryono juga menyebutkan tren seperti take away, delivery, dan packing ini akan terus berjalan dan tidak akan ada matinya.
BACA JUGA: Bertrand Antolin Hobi Wisata Kuliner Bersama Ibunda Tercinta
Pasalnya, selama pandemi ini banyak orang yang takut keluar rumah untuk makan di luar, meski di era new normal sekali pun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News