3 Kunci untuk Menyelamatkan Bisnis di Tengah Pandemi

24 Juli 2020 23:20

GenPI.co - Mungkin banyak yang berpikir bahwa usaha di bidang sanitasi dan kebersihan merupakan salah satu bisnis yang diuntungkan selama masa pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut rupanya salah besar.

Founder dan managing director i-Clean Group, David Andriyanto, mengatakan bahwa pandemi memberi dampak buruk terhadap beragam sektor bisnis, termasuk bisnis produk sanitasi yang dikelolanya.

“Memang 3 bulan terakhir sangat berat, semua industri ikut terdampak. Termasuk perusahaan saya ini,” kata David dalam webinar yang bertajuk "Seluk-Beluk Industri Restoran Menghadapi Era New Normal" yang diselenggarakan Restobazaar, Kamis (23/7).

Ia mengatakan bahwa di awal masa pandemi, jumlah pemesanan produk sanitasi memang meningkat drastis. 

BACA JUGA: Imelda Si Pengusaha Sukses: Modal Rp 100 Ribu, Omzet Bikin Ngilu

Meski demikian, sejak pemerintah memberlakukan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), bisnisnya mulai terpuruk.

“Mungkin kelihatannya kami diuntungkan, tapi sebenarnya tidak. Pada bulan Maret dan April memang pesanannya tinggi, tapi kan saat itu ekonomi sedang lumpuh, orang-orang pada WFH semua, jadi ya sulit juga,” ujar David.

David pun memberikan 3 tips bagi para pengusaha lainnya untuk menyelamatkan bisnis di tengah pandemi. Ia memberikan 3 kata kunci, yaitu responsiveness, innovation dan speed.

“Menurut saya ada 3 kata kunci yang bisa menyelamatkan kita. Yang pertama adalah responsiveness atau kepekaan terhadap keadaan sekitar. Jadi mau enggak mau kita harus merespon keadaan yang sulit ini,” papar David.

BACA JUGA: Jasminta Si Pengusaha Sukses: Nekat, Terpuruk, Kini Omzetnya Wow

Kata kunci yang kedua adalah inovasi. David menjelaskan bahwa situasi pandemic menyebabkan banya perubahan, sehingga para pengusaha melakukan terobosan-terobosan dalam bisnisnya.

“Contohnya yang awalnya buka restoran, sekarang jual frozen food,” ujarnya.

Kemudian, tips yang terakhir adalah kecepatan. Menurutnya, para pengusaha harus sigap dan bertidak cepat untuk melakukan perubahan, agar bisnisnya bisa berjalan seperti sedia kala.

“Yang ketiga speed, jadi harus cepat. Setelah berinovasi, tindakannya juga harus cepat. Karena yang cepat adalah yang bisa berhasil,” tutur David. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co