Bisnis Porak-poranda Karena Pandemi Corona? Ahli Sebut 2 Hal Ini

07 Agustus 2020 15:40

GenPI.co - Mulai dari strategi menghadapi pesaing bisnis hingga antisipasi risiko dalam menghadapi krisis tak terduga, wajib dilakukan kalangan pengusana.

Untuk itu teramat penting untuk menyusun rencana bisnis atau business plan. 

Banyak pihak yang menganggap proses penyusunan rencana bisnis tidak terlalu diperlukan, karena tahap eksekusi dipandang jauh lebih penting. 

Namun, penyusunan business plan adalah tahap krusial yang tak boleh dilewati. 

BACA JUGATerungkap! Richard Kyle Ikut Hal Kekinian Saat Pandemi 

Bahkan, dengan perencanaan dan peta bisnis yang matang, dapat mempersiapkan kalangan pengusaha pada saat krisis menghantam di saat yang paling tidak terduga, termasuk ketika terjadi pandemi virus corona yang memporak-poradakan dunia. 

Webinar “Business Plan: Is It Still Relevant Today?” yang digelar Diplomat Success Challenge (DSC), mengungkapkan banyak keuntungan yang akan diterima jika menerapkan business plan itu.

David Soong, pendiri jasa fotografi perjalanan Sweet Escape, mengemukakakan dua hal penting diterapkan dalam rencana bisnis.

1. Identifikasi peluang

Ia menyebutkan bahwa passion menjadi awal, atau bahkan yang utama dalam memulai bisnis.

BACA JUGASisca Soewitomo Trending, Perjalanan Karier Sebelum Gantung Panci

Namun demikian, passion saja tidak cukup, dan di sini lah perlunya business plan, yang bisa menjahit passion dengan problem dan ide yang menjadi solusi.

Semua itu dituangkan dalam sebuah kerangka strategi bisnis yang matang.

“Passion saya fotografi. Lalu saya menyadari, kalau jalan-jalan jauh, jarang sekali punya foto kenangan yang bagus. Biasanya hanya selfie atau minta tolong siapa saja yang ditemui. Itu masalah yang saya rasakan. Saya cari tahu, seberapa besar masalah tersebut dirasakan orang lain? Ternyata banyak! Artinya ini ada potensi bisnis,” ungkap David.

David lalu berkisah tentang awal mula membangun Sweet Escape. 

Berawal dari beroperasi di lima kota saja, kini Sweet Escape sudah menyebar ke 500 kota di seluruh dunia. 

Dari jaringan fotografer yang ia kenal secara pribadi saja, kini ia sudah terkoneksi dengan jaringan fotografer di berbagai penjuru dunia. Business plan bisa dimulai dari skala kecil untuk terus berkembang.

Tahapan yang tak kalah penting saat menyusun business plan, adalah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan ide menjadi usaha yang menguntungkan.

Hal yang perlu dipastikan adalah modal usaha dan calon konsumen. 

“Banyak usaha dimulai dengan modal yang kecil. Sebaiknya mulai dengan modal di bawah Rp 100 juta. Jangan terlalu besar karena risiko terbesar ada di tahap awal,” tambahnya.

2. Evaluasi dan lakukan perbaikan

Setelah bisnis diluncurkan dan berjalan, perintis bisnis tersebut harus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. 

Menurut David, kegagalan tidak seharusnya jadi momok atau penghalang langkah maju.

BACA JUGASisca Soewitomo Trending, Perjalanan Karier Sebelum Gantung Panci

“Semua usaha yang saya rintis pasti pernah gagal di awal. Dan memang kita harus evaluasi untuk identifikasi masalah. Apakah karena harganya, atau karena tidak praktis transaksinya, atau karena cara komunikasinya? Lihat apa kegagalan kita, dan rapikan. Kita lihat tanggapan pasar, misalnya dalam tiga bulan sampai enam bulan. Bagaimana respons pasar, jangan malu untuk mendekati konsumen,” katanya.

David mengakui bisnisnya merupakan salah satu bisnis yang terempas karena pandemi. Berbeda dengan 2019 di mana tingkat reservasi jasa Sweet Escape meroket.

Namun, semua bisa dibilang terempas di 2020, setelah banyak negara menutup perbatasan dan banyak penerbangan dihentikan. 

Untuk mempertahankan bisnis, David dan timnya harus memutar otak untuk menggarap ulang ide awal. 

“Saat ini tim sedang fokus untuk menjalankan ide baru untuk Sweet Escape ke depan,” katanya. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co