Strategi Keuangan Keluarga Tahan Guncangan Jika Terjadi Resesi 

09 Agustus 2020 13:02

GenPI.co - Pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2020 negatif 5,32 persen. Dengan angka tersebut maka perekonomian Indonesia bisa disebut diambang resesi, jika triwulan III 2020 pertumbuhan kembali negatif.

Baratadewa Sakti Perdana, Praktisi Keuangan Keluarga & Pendamping Bisnis UMKM, mengatakan apabila benar pada triwulan III 2020 terjadi lagi pertumbuhan ekonomi yang negatif, maka perekonomian Indonesia resesi. 

BACA JUGA: Pengusaha Sukses ini Modal Ratusan Ribu, Dapat Untung Rp 400 Juta

"Yang paling dirasakan adalah dengan menurunnya jumlah lapangan kerja yang tercipta, produksi perusahaan makin sedikit, jumlah pengangguran meningkat, penjualan ritel turun," ujarnya di Jakarta, Minggu (9/8).

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan keuangan pribadi tetap aman dan terjaga dari guncangan resesi. Berikut strategi yang dapat dilakukan adalah: 

1. Kurangi konsumsi belanja

Jangankan untuk anggaran beli jajan, rekreasi, penyaluran hobi, atau bahkan untuk berinvestasi yang telah ditunda pembelanjaannya ketika ekonomi mulai berkontraksi akibat penyakit COVID-19 mulai mewabah.

Pada saat resesi yang ancaman goncangannya dapat lebih besar dan lebih lama, pemilihan anggaran untuk kebutuhan keluarga yang menjadi prioritas pertama untuk membeli antara lain beras, gas elpiji, mie instan, kecap manis, minyak goreng, bumbu dapur, sabun mandi, sabun cuci baju, sampo, pasta gigi, kuota data internet, pulsa telepon, dan daftar kebutuhan prioritas lainnya.

2. Tingkatkan kapasitas dana darurat

Di masa resesi ekonomi, akan butuh dana darurat lebih besar. Jika belum mempunyai dana darurat/cadangan, maka segera mulai sekarang juga. Jangan sampai pada saat sulit nanti kemudian malah mengandalkan dari hutang ketika kebutuhan darurat harus dikeluarkan. 

3. Berbelanja dari orang terdekat

Ketika situasi sulit terjadi, sangat mungkin saat itu akan membutuhkan bantuan. Sedangkan membangun hubungan baik mulai dari orang-orang terdekat seperti tetangga, saudara. 

Kemudian memilih berbelanja kepada mereka lebih dulu, merupakan investasi terbaik untuk menjadi bekal yang sangat membantu Anda dalam menghadapi situasi sulit nantinya.

4. Cari pemasukan sampingan

Pendapatan bisa tiba-tiba berkurang di saat resesi, maka penting untuk mencari sampingan pemasukan untuk mengamankan kemampuan keuangan. Tentunya harus lebih kreatif dan inovatif dalam hal ini. 

Bisa dengan cara menemukan pekerjaan sampingan, berbisnis kecil-kecilan, memiliki sumber pendapatan yang pasif, atau hal lainnya.

BACA JUGA: Pernikahan Drive Thru, Jadi Solusi Buat Pengantin Gelar Resepsi

5. Penuhi kebutuhan pangan dengan budi daya sendiri

Seandainya harus menghadapi masa resesi yang diprediksi dapat menggoncang keuangan keluarga dalam waktu yang tidak sebentar, maka pemenuhan kebutuhan pangan keluarga menjadi prioritas penting yang tak terhindarkan untuk diupayakan sejak sekarang.

Salah satu solusi terhadap pemenuhan pangan keluarga di masa resesi adalah dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dan budikdamber (membudidayakan ikan dalam ember) sejak sekarang. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co