GenPI.co - Bank Indonesia mendukung penguatan ekonomi syariah melalui subsektor fesyen dalam beberapa tahun ke belakang.
Indonesia terus berupaya mewujudkan eksistensi sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dunia pada 2019-2024.
BACA JUGA: Mengenal Teknologi Viroblock yang Dikembangkan pada Produk Fesyen
Deputi Direktur Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, Diana Yumanita mengatakan, upaya tersebut harus dilakukan secara kolaboratif. Apalagi, di tengah kondisi terjadinya wabah covid-19.
Mendorong ekonomi syariah agar lebih subur, Bank Indonesia bersama Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Center menyelenggarakan Indonesia Economic Sharia Festival (ISEF) 2020 selama tiga bulan ke depan.
"Pelajaran atau hikmah yang bisa kita petik dari adanya pandemi yakni kuat, optimis, dan peradaban baru. Kita mengusung spirit sinergi untuk membangun negeri," ujarnya.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma menambahkan, dalam acara ISEF ini para perancang busana akan membawa local wisdom yakni fokus pada penggunaan bahan baku dan sumber daya manusia lokal untuk menggerakkan perekonomian lokal.
Selain itu, juga menerapkan ethical and sustainable yakni kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.
Dengan begitu, pelaku industri fesyen Tanah Air diharapkan bisa menguasai pasar Indonesia dan tidak kalah bersaing dengan produk-produk luar negeri.
"Industri fesyen nasional harus survive di dalam negeri dan sampai ke global hdengan memiliki kekuatan lokal. Kita sangat bisa bekerja sama dengan industri lain seperti pariwisata," jelasnya.
Menurut Ali, ISEF menjadi ajang untuk memperjuangkan kekayaan indonesia baik secara bisnis maupun kreatif.
BACA JUGA: Geliat Industri Fesyen Muslim yang Makin Eco-Friendly
"Kita bersaing secara sehat dan mengambil untung dengan baik sehingga kita besar bersama-sama. Nanti ada online fashion show selama 4 hari yang melibatkan 164 desainer," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News