GenPI.co - Kondisi pandemi virus corona (covid-19) yang berdampak hebat pada sektor ekonomi kian menekan kinerja bisnis para pelaku usaha, temasuk di kalangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memudahkan para pelaku usaha dalam menghadapi tantangan ini, mulai dari relaksasi pinjaman hingga restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.
BACA JUGA: Nayla Zukhrufa Panen Cuan dari Bisnis Dekorasi Pesta Nikah
Untuk itu, diselenggarakan webinar dengan tema “Why Some Business Success and the Others Failed?” yang diselenggarakan oleh Diplomat Success Challenge (DSC).
Webinar tersebut membahas 3 langkah strategis yang harus dilakukan Billy Kurniawan, Founder Jiwa Group agar UMKM atau perusahaan rintisan mendapatkan pendanaan.
1. Tentukan model bisnis yang tepat
Billy mendirikan brand kedai kopi Janji Jiwa merupakan perwujudan passion yang ia miliki di dunia kopi.
Sebelum memulai bisnisnya, Billy sempat merasakan naik turun dinamika wirausaha dengan 9 bidang usaha lain yang sebelumnya pernah ia rintis.
Belajar dari banyak kesalahan di bisnis terdahulu, pada 2017-2018 Billy mulai merintis Janji Jiwa.
Di 2018 itu pula, layanan pesan dan antar makanan secara daring dan food aggregator mulai bermunculan.
“Di tahun 2018, layanan food delivery baru menanjak, dan kami merasa ini adalah peluang pasar baru di mana konsumen akan memilih membeli produk berdasarkan reachability. Jadi opportunity dan timing-nya kami rasa sangat tepat,” tutur Billy.
2. Memenuhi permintaan pasar
Selain itu, Billy juga menekankan pentingnya melakukan tes produk ke pasar terlebih dahulu, untuk memvalidasi model bisnis yang akan dirintis.
Saat baru dimulai, Kopi Janji Jiwa berusaha memenuhi permintaan produk yang diinginkan pasar (product market fit), sehingga tercipta lah produk berkualitas baik dengan harga yang terjangkau, hingga memunculkan segmen pasar baru.
Bahkan berkat kearifan lokal yang diusung, Janji Jiwa bisa bersaing dengan brand kopi lain yang sudah eksis lebih dulu.
BACA JUGA: Baru 17 Tahun, Rizik Jadi Pebisnis Sukses Berkat Jualan Boba Yo
3. Networking
Saat merintis Janji Jiwa, Billy dan tim juga tidak punya banyak modal untuk pemasaran.
Strategi yang dimiliki adalah kolaborasi dan networking yang kuat seperti keluarga, teman, kerabat menjadi pasar yang pertama.
Marketing juga diarahkan secara digital agar lebih efisien.
Janji Jiwa juga menyempurnakan konsep bisnis waralaba dengan pembinaan mitra. Sehingga investasi yang didapatkan Jiwa Group justru dihasilkan dari para pemilik waralaba yang mencapai 90 persen dari total outlet yang ada.
Dengan terus menjaga kualitas, membina para mitra waralaba, dan SDM, hingga 2020 Janji Jiwa sukses memiliki 905 outlet di seluruh Indonesia.
4. Membuat pencatatan keuangan
Strategi lainnya, merupakan yang paling krusial jika UMKM atau bisnis apa pun ingin dilirik oleh investor atau pemberi pinjaman.
Setidaknya UMKM wajib memiliki 3 kunci pencatatan keuangan agar profilnya dapat menarik minat pemberi pinjaman, yaitu balance sheet atau analisa total bisnis.
Kedua, ada income statement atau pendapatan. Ketiga, cashflow statement, menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan.
5. Disiplin mengelola keuangan
Untuk membuat pencatatan keuangan yang sehat, jangan pernah mencampuri keuangan perusahaan dengan pribadi.
Caranya antara lain adalah dengan memastikan perusahaan memiliki badan usaha, agar pencatatan keuangan menjadi terpusat.
Kemudian, jika memungkinkan, rekrut lah personel keuangan yang jujur dan dapat diandalkan. Namun sebagai pemilik usaha, pastikan juga mengerti akan konsep keuangan.
Profit yang didapat harus disimpan untuk diinvestasikan kembali menjadi modal usaha (capital expenditure), agar bisnis bertumbuh dan sustainable.
Di sini lah pengetahuan cashflow management menjadi sangat penting bagi pemilik bisnis.
Laporan arus kas ini harus dibandingkan setiap bulannya agar pelaku usaha dapat me-review pertumbuhan bisnisnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News