Awalnya Mimpi! Rahasia Yoga Gapai Sukses Berbisnis Properti

03 Desember 2020 09:20

GenPI.co - Frans Yoga Soegama adalah salah satu pemuda yang berhasil menjadi pengusaha sukses

Pria yang kerap disapa Yoga ini menekuni usaha di bidang properti. 

BACA JUGA5 Pemuda Bisnis Bareng, Omzet Bulan Pertama Langsung Balik Modal

Adapun pria kelahiran Lampung, 8 Maret 1987 ini adalah seorang developer properti dan founder dari PT. Putra Soegama Land. 

Perusahan milik Yoga tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti. 

Yoga menceritakan bahwa menjadi seorang developer adalah impiannya sejak dulu. Ia pun selalu berusaha untuk mewujudkan impiannya tersebut. 

"Di umur saya sekitar 20 tahun, saya sudah punya mimpi akan jadi developer. Semenjak mimpi itu saya taruh di kepala saya, semenjak itu saya menjalani hidup saya untuk satu goals, yaitu menjadi developer," ujarnya kepada GenPI.co, Minggu, (22/11/2020) 

BACA JUGATop! Hastuti di Usia Senja Sukses Bisnis Miniatur Ondel-ondel

Yoga menjelaskan, sebelum menjadi seorang developer dibutuhkan dua kunci utama. Kunci yang pertama adalah legalitas dan infrastruktur. 

"Legalitas sudah saya pegang, karena saya seorang notaris. Nah, infrastruktur ini saya paham karena saya sudah punya pabrik paving blok. Jadi 2 kunci sebagai developer sudah saya pegang duluan, walaupun saya belum jadi developer," beber Yoga. 

Di umur 27 tahun, Yoga baru mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang developer. Ia dipercaya membuat unit perumahan di tanah seseorang. 

"Jadi saya sistemnya bekerja sama dengan pemilik-pemilik lahan untuk di-develop menjadi unit perumahan," jelasnya. 

Dalam menjalani usaha ini, Yoga mengaku mengeluarkan modal yang sangat minim. Sebab, ia menerapkan sistem kerja sama atau joint operation. 

Bahkan, perusahaannya tersebut hampir tak punya lahan sendiri. Sebagian besar lahan perumahan yang didirikan PT. Putra Soegama Land adalah milik orang lain. 

"Kami kerja sama dengan pemilik lahan. Pertama kali bikin rumah itu hanya 19 unit, dengan modal kurang sekitar Rp 250 juta," jelasnya. 

Menurutnya, modal paling besar jadi developer adalah lahan. Bila tak memiliki lahan, bisa kerja sama dengan orang lain. 

Yoga pun mengaku sempat mengalami beberapa kesulitan dalam menjalankan perusahaannya tersebut. Mulai dari tidak mendapatkan lahan hingga kena tipu. 

"Kami sempat kehilangan kesempatan untuk kerja sama lahan dengan orang lain. Titik terendah bahkan pernah ditipu hingga ada yang mengambil konsep kami," jelasnya. 

Namun, titik terendah tersebut tidak membuat Yoga kecil hati. Bahkan, setelah mengalami beberapa kesulitan, perusahaan Yoga bekerja sama dengan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia untuk mengembangkan tanah mereka. 

Sejak berdiri pada 2009, perusahaan milik Yoga ini sudah membangun banyak perumahan. Beberapa nama perumahan yang dibangun perusahaan milik Yoga seperti, Kencana Hill (Tangerang Selatan), Permata Hill (Bogor), Green Iskandar (Kabupaten Tangerang), Green Chandra(Kabupaten Tangerang).

Lainnya ada Green Iskandar Extention (Kabupaten Tangerang), Blossom Park (Bogor), Naira Residence (Tangerang Selatanl), dan De garden (Bekasi). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co