Beda Banget Nikahan di Pandemi, Single Mama Unjuk Gigi Dapat Cuan

26 Januari 2021 09:50

GenPI.co - Hampir setahun, telah terjadi pandemi virus corona (covid-19) yang memunculkan kebiasaan baru. Termasuk saat menikah.

Fenomena tersebut ditangkap oleh Ariedena Latisa yang akrab disapa Dena. Dia membuka usaha wedding planner justru saat pandemi covid-19.

BACA JUGASambal Mertuanya Top, Vikkir Manfaatkan Jadi Bisnis yang Menggiur

Wanita 37 tahun itu membuat usaha event dan wedding planner bernama Sister Production. 

Wedding planner adalah seseorang yang membantu merencanakan segala hal terkait pernikahan.

Segala rencana disusun dan dijadwalkan, mulai dari kapan harus dilangsungkan pertemuan dengan keluarga, vendor, gladi bersih, sampai kapan calon mempelai harus melakukan perawatan sebelum acara pernikahan. 

"Sister Production sendiri baru berdiri mantap pada 12 September 2020," kata Dena, Founder Sister Production kepada GenPI.co, Senin (25/1/2021).

BACA JUGADari Hobi Jadi Hoki, Sari Raup Untung dari Bisnis Lidah Mertua

Dena yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara  mengaku sempat menjadi kru di sebuah wedding organizer (WO) pada 2016. 

"Dulu (2016) aku sempat jadi kru WO.  Setelah aku pindah ke Medan 2017 diajak bergabung dengan teman-teman yang berkompeten di sana, menjadi kru bride assistant atau stage manager," ujarnya.

Setelah beberapa tahun menjadi kru bride assistant, Dena memutuskan untuk berbisnis hal sejenis. 

"Ide itu muncul setelah mengobrol dengan salah satu teman, yaitu Rinni Ginting yang juga sebagai pelaku event berpengalaman sejak 2016,” ujr Dena.

Dari pembicaraan tersebut tercetus membuat bisnis sendiri, karena sudah memiliki pengalaman di bidang WO.

Dia juga mengatakan, awal dia terjun ke bisnis wedding planner selain karena profit, juga ingin memgembangkan konsep atau ide yang sempat tidak tersalurkan.

"Sewaktu aku jadi kru WO, banyak ide yang tidak tersalurkan secara keseluruhan. Oleh karena itu, aku memutuskan dan membentuk Sister Production," tambahnya.

Sister Production sendiri dibangun oleh tiga perempuan, termasuk dirinya.

"Dua diantara kami adalah single mother masing-masing beranak satu, termasuk saya. Jadi, salah satu teman yang juga investor support agar punya usaha sendiri di Medan, demi melanjutkan hidup. Jadi, sister company gitu lah," jelasnya.

Dena dan kawan-kawan memulai bisnis tersebut dengan bermodalkan Rp 15 juta.

"Bicara pendapatan perbulan, Alhamdulillah cukup," jelasnya.

Meski dia sudah tidak asing dengan dunia pernikahan, tetapi usahanya terbilang baru di telinga masyarakat. 

Untuk itu, Dena terus melakukan promosi lewat sosial media dengan gencar.

Usaha yang dibangunnya kini memiliki 5-8 orang kru yang dipekerjakan secara freelance, tetapi berpengalaman. Bisnis yang dijalaninya tidak hanya untuk perencanaan pernikahan saja.

Namun, ada beberapa yang dipegangnya seperti wedding organizer, perencanaan acara, MC, public speaking, moderator, manpower planning.

Untuk paketnya sendiri dimulai dari harga Rp 6 juta hingga Rp 15 juta, di luar gedung dan katering. 

Meskipun banyak pengusaha yang bergerak sama di bidangnya teriak karena pandemi covid-19, tetapi Dena tetap bersyukur.

"Alhamdulillah ada terus jalannya, meskipun sulit mencari customer apalagi di kenormalan baru ini," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co