GenPI.co - Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengungkapkan alasan mengapa masyarakat Indonesia tertarik melakukan investasi kripto.
Salah satu faktornya karena kondisi ekonomi turun akibat pandemi covid-19.
"Waktu itu HSG turun cukup dalam di tahun 2020 selama pandemi covid-19, sehingga masyarakat mencari alternatif aset atau investasi yang menjanjikan," jelas Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Sabtu (2/10).
Menurut pakar ekonomi itu, keuntungan yang didapatkan itu bervariasi, mulai dari 30 sampai 100 persen.
Tidak hanya itu, kripto juga mulai digunakan di beberapa negara.
"Sebelumnya uji coba dilakukan di Swiss untuk mencoba Apakah kripto bisa menjadi alat pembayaran menggantikan mata uang lokal," tuturnya.
Alasan itu membuat ketertarikan banyak orang terhadap kripto.
Dirinya menyebut bahwa kripto dampaknya luar biasa ke masyarakat.
"Bahkan, secara sembunyi-sembunyi kripto bisa untuk membeli rumah, mobil. Dan, itu juga dipraktikkan di Indonesia," jelasanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News