GenPI.co - Perempuan dinilai andal dalam mengelola keuangan. Bahkan, dalam keluarga, kaum ibu ini disamakan dengan ‘Menteri Keuangan’.
Oleh karena itu, dalam mengelola keuangan, investasi menjadi hal krusial yang perlu dipersiapkan.
Hal ini semata-mata untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Berbicara investasi, terutama aset kripto, peran laki-laki jauh lebih terdengar ketimbang perempuan.
VP Corporate Communication Tokocrypto Rieka Handayani menuturkan berdasarkan laporan Finder pada Desember 2021, sebanyak 51 persen laki-laki di Indonesia memiliki aset kripto.
Sementara 49 persen di antaranya adalah perempuan. Meski peran perempuan masih rendah, angka tersebut telah meningkat cukup tinggi dibandingkan Oktober 2021.
Merujuk pada pertumbuhan investor aset kripto di Tokocrypto pada akhir Desember 2021, investor perempuan tercatat 30 persen, sementara laki-laki mencapai 70 persen.
"Angka ini juga membuktikan investor perempuan mengalami tingkat pertumbuhan yang signifikan," katanya di Jakarta, Jumat (4/3).
Dia tak memungkiri data tersebut menunjukkan tingkat partisipasi perempuan masih rendah.
Namun, jika berbicara kemampuan keuangan, perempuan tak kalah jago ketimbang laki-laki.
"Kemampuan berinvestasi juga bisa menjadi cara untuk menjadi perempuan yang independen dan mandiri secara finansial. Perempuan bisa menjadi penyelamat keuangan sebuah keluarga atau bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri," ujarnya.
Untuk memulai berinvestasi, tak ada salahnya kaum hawa melirik aset kripto.
Pasalnya, instrumen investasi ini terbilang mudah diakses dan tidak membutuhkan dana besar untuk memulainya.
"Investasi aset kripto memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News