GenPI.co - Kekhawatiran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang merasa tak mampu membayar utang Indonesia dikomentari Rocky Gerung. Menurutnya itu adalah warning.
“Namun, sebenarnya sinyal-sinyal lain terkait hal itu juga sudah diucapkan, seperti oleh para ekonom,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (23/6).
Sayangnya, analisis dari para ekonom itu kerap disebut pihak istana sebagai tukang kompor atau penyebar hoaks.
“Sekarang BPK juga mau dibilang sebagai penyebar hoaks ketika mengatakan ada kesulitan membayar utang?” ungkapnya.
Filsuf itu mengatakan BPK memang tak menyebutkan bahwa Indonesia sudah bangkrut, karena secara akuntansi negara ini masih memiliki sejumlah dana.
“Namun, secara faktual, keadaan kita berada dalam bahaya. Sri Mulyani akhirnya mengatakan Indonesia tak bisa lagi tumbuh delapan persen perekonomiannya,” katanya.
Akademisi itu menilai bahwa fakta tersebut awalnya hendak disembunyikan pemerintah Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan mengalirkan dana yang sebenarnya bukan untuk dialokasikan ke bidang tersebut.
“Dana itu bukan untuk memperlihatkan ketahanan fiskal pemerintah, tapi hanya untuk memberikan rasa aman,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News