Rupiah Tembus 14.500/Dolar AS, Analis: Investor Fokus ke Covid-19

19 Juli 2021 15:35

GenPI.co - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan hari ini kembali melemah, bahkan menembus Rp 14.500/dolar AS.

Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (19/7/2021), melemah Rp 20 atau 0,14 persen menjadi Rp14.517/USD.

Pergerakan rupiah/USD

BACA JUGA:  Erick Thohir Yakin Kemajuan Bisnis Waskita Karya Karena Ini

19 Juli: 14.517
16 Juli: 14.497
15 Juli: 14.482
14 Juli: 14.480
13 Juli:14.463
12 Juli: 4.492

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi gerak rupiah pada hari ini, di antaranya sebagai berikut.

BACA JUGA:  Selamat Pagi Ladies! Indahnya Dunia, Harga Emas Antam Naik, Nih

Pertama, dolar menguat terhadap mata uang lainnya, dan tetap mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan.

Kondisi ini dipicu kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan peningkatan jumlah kasus covid-19.

BACA JUGA:  Guys, Pernyataan Pencipta Dogecoin Mengejutkan Pencinta Kripto

Negara-negara seperti Australia dan Korea Selatan menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan, untuk mengekang wabah terbaru.

Rata-rata harian global tujuh hari kasus covid-19 baru lebih dari setengah juta untuk pertama kalinya sejak Mei 2021.

“Tanpa data ekonomi signifikan yang akan dirilis hingga rilis indeks manajer pembelian manufaktur dan jasa AS pada hari Jumat, covid-19 kemungkinan akan tetap menjadi fokus bagi investor hingga saat itu,” kata Analis, Ibrahim dalam risetnya, yang diterima GenPI.co, Senin sore (19/7/2021).

Kedua, sentimen dari dalam negeri. Dalam hal ini pelaku pasar merespons positif atas keputusan pemerintah yang akan memperpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali hingga akhir Juli 2021.

Dikarenakan varian baru covid-19 yang terus meningkat, bahkan Indonesia menjadi urutan pertama terbanyak covid-19 dibandingkan Brazil dan India.

Dia mengatakan, dengan keputusan pemerintah tersebut diharapkan kasus covid-19 akan lebih terkelola dan penurunan kasus akan lebih signifikan.

“Jika penularan kasus covid-19 terus memburuk, ini akan berdampak pada perlambatan ekonomi yang lebih signifikan lagi pada tahun 2021 ini,” kata Ibrahim. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co