Tanaman Obat, Aromatik, dan Rempah Laku Keras, Tingkatkan Ekspor

30 Juli 2021 08:11

GenPI.co - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Indra Setiawan menganggap peningkatan daya saing pertanian dalam negeri dapat didukung melalui lebih banyak investasi yang diterima oleh sektor tersebut.

“Pemerintah perlu lebih terbuka terhadap investasi pada sektor ini dan fokus pada pengembangan kapasitas petani, mekanisasi pertanian, penggunaan bibit unggul dan perbaikan infrastruktur,” kata Indra Setiawan dikutip dari Antara.

Sektor pertanian terbukti mampu terus bertumbuh selama pandemi dan menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan, baik dalam pemenuhan kebutuhan domestik maupun dalam meningkatkan ekspor.

BACA JUGA:  4 Rempah Ini Jaga Kulit Cantikmu Hingga Usia 50 Tahun, Dahsyat!

Adanya investasi dikatakan akan membantu sektor pertanian menjadi resilien serta berkelanjutan melalui pendanaan riset dan pengembangan, teknologi, maupun pengembangan kapasitas sumber daya masyarakat.

Peluang investasi pada sektor pertanian Indonesia masih terbuka lebar. Investasi asing di sektor ini disebutkan hanya sebesar 3-7 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia.

BACA JUGA:  Sederet Rempah Ajaib Bikin Tubuh Langsing, Suami Jadi Pangling

Namun, Indra Setiawan merasa proses transfer teknologi harus dipastikan supaya para pekerja Indonesia juga mendapatkan manfaat dari para investor.

Hal ini bertujuan untuk mendukung modernisasi pertanian, peningkatan produktivitas, terutama pada komoditas bernilai tinggi, dan peningkatan mutu, seperti melalui sertifikasi hasil panen kopi dan coklat, sehingga bisa memperluas akses pasar.

BACA JUGA:  Di Usia 50 Tahun, Bahan rempah Ini Penting Dikonsumsi

“Peran investasi dalam sektor pertanian juga menjadi semakin penting karena adanya perubahan iklim yang mengancam kelangsungan sektor pertanian,” sebut Indra.

Dampak perubahan iklim, jelas Indra, seperti perubahan cuaca, cuaca ekstrim dan penurunan kualitas tanah, akan mempengaruhi hasil dari sektor pertanian dan ketersediaan pangan yang mencukupi.

“Pengesahan UU Cipta Kerja membuka peluang pada peningkatan penanaman modal asing di sektor pertanian,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dipaparkan bahwa nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 naik sebesar 33,04 persen (M-to-M) atau sebesar 15,19 persen secara (Y-on-Y).

“Ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah menjadi penyumbang utama kenaikan ekspor pertanian,” ucap dia.

Indra menyebutkan kenaikan tersebut meningkatkan kontribusi ekspor nonmigas secara nasional, yaitu sebesar 94,35 persen dari total nilai ekspor Juni 2021 yang mencapai 18,55 miliar dolar AS, atau naik sebesar 9,52 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Mei 2021. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co