GenPI.co - IHSG (Indeks harga saham gabungan) pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (11/10) melemah.
Adapun IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (11/10) turun 22,07 poin atau 0,34 persen menjadi 6.459,70.
Gerak IHSG
11 Oktober: 6.459
8 Oktober: 6.481
7 Oktober: 6.416
6 Oktober: 6.417
5 Oktober: 6.288
4 Oktober: 6.342
Sektor teknologi, consumer cyclicals, transportasi dan logistik, industrials, healthcare, consumer non cyclicals, finansial, properti dan real estat, infrastruktur bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kali ini.
Investor asing di seluruh membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 903 miliar.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini.
Pertama, pasar regional Asia bergerak bergerak mixed.
Dikemukakan, pasar dan investor cenderung merespons negatif rilis data tenaga kerja AS periode September yang jauh di bawah ekspektasi.
Kedua, sentimen dari dalam negeri.
“Melemahnya IHSG di akhir perdagangan hari ini selain tekanan eksternal, juga dibayangi aksi profit taking di tengah membaiknya indeks retail sales yang dipublikasi Bank Indonesia,” kata Analis Saham Nico dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Senin sore (11/10).
Meskipun masih di zona kontraksi, ujar dia, angkanya lebih baik.
Dilansir dari Antara, survei penjualan eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan perbaikan secara bertahap penjualan eceran pada September 2021.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2021 sebesar 190,3 atau mencatat kontraksi yang makin mengecil secara tahunan.
"Secara tahunan, pertumbuhan penjualan eceran September 2021 diperkirakan sebesar minus 1,8 persen (yoy), tidak sedalam kontraksi 2,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," kata Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur, Senin (11/10).
Nur menjelaskan mayoritas kelompok mencatatkan perbaikan. Terutama dipicu kenaikan penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Ketiga, pasca-ditetapkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan merupakan komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi perpajakan.
Nico mengatakan, tentunya ini akan adanya perbaikan terus-menerus di sisi belanja melalui berbagai upaya penguatan efisiensi dan efektivitas anggaran.
“Harus dibarengi dengan penguatan di sisi pendapatan, sehingga ini akan juga akan menguatkan efektifitas fungsi APBN,” beber Nico.
Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain MDKA, ITMG, EXCL, TINS, MEDC. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya BUKA, BRPT, TPIA, SMGR, GGRM.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya KOPI, PANI, HITS, IBST, PBSA. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya RUNS, BBYB, MLIA, YPAS, PURA. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News