GenPI.co - China tengah mengalami inflasi yang memuncak, baik di tingkat produsen maupun konsumen.
Dilansir dari laman reuters, inflasi sepanjang Oktober 2021, mencapai level tertinggi dalam 26 tahun terakhir.
Penyebabnya, dipicu kenaikan harga batu bara, di tengah krisis listrik di di kawasan industri China.
Indeks harga produsen (PPI) naik 13,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, kenaikan harga barang dan jasa di tingkat konsumen juga terkerek.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 1,5 persen pada Oktober 2021 yoy. Pada September 2021 naik 0,7 persen.
Hal sama juga terjadi di Amerika Serikat. Inflasi AS juga tengah memuncak.
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah angkat bicara terkait kondisi di China yang dikaitkan dengan Indonesia.
“Inflasi di China dan AS akan merembet ke Indonesia,” kata Piter Abdullah kepada GenPI.co, Sabtu (13/11).
Menurutnya, lonjakan inflasi yg terjadi di AS dan China lebih disebabkan oleh kenaikan harga energi, dan hambatan suplai bahan baku industri.
“Indonesia tentu saja akan mengalami kenaikan inflasi, seiring pulihnya ekonomi ketika pandemi mereda. Tetapi bukan sebagai akibat rambatan inflasi di AS dan China,” kata Piter. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News