GenPI.co - Direktur Usaha dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Catur Sarwanto mengatakan, pemerintah akan lebih fokus untuk mengembangkan investasi perikanan tangkap selama 2022.
Catur menyebutkan dua fokus program investasi perikanan di Tanah Air, yaitu tangkap dan budidaya.
Pada 2021, investasi di bidang perikanan budidaya lebih tinggi dibandingkan dengan tangkap.
"Tahun ini kami akan coba genjot perikanan tangkap, karena potensinya sangat besar, tetapi belum maksimal," ujarnya di Jakarta kepada wartawan, Kamis (20/1).
Menurut Catur, upaya penggenjotan itu dilakukan dengan menerapkan kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).
"Harapannya, investasi perikanan tangkap melalui kebijakan penangkapan terukur dapat memicu roda perekonomian lain di WPPNRI itu," ungkapnya.
Catur mengatakan bahwa pemerintah sebelumnya juga sudah melakukan kebijakan akselerasi investasi perikanan, yaitu pembebasan pajak sebesar 5 persen selama enam tahun.
"Hal itu sebenarnya sudah menjadi daya tarik tersendiri dan bisa meningkatkan investasi ke depan," katanya.
Meskipun begitu, Catur memahami bahwa proses investasi sendiri bukanlah hal yang bisa dilakukan secara cepat.
Setidaknya, butuh satu hingga 1,5 tahun untuk dapat berhasil menanamkan modal dan mendapatkan manfaat.
"Kalau baru investasi perikanan tangkap, mereka harus menyediakan kapal sendiri. Kalau pengolahan ikan, mereka harus punya pabrik," paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News