Curhat, Pedagang Minyak Goreng: Saya Rela Jual Rugi

13 Februari 2022 23:15

GenPI.co - Pedagang minyak goreng di pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat, mengaku menjual rugi barang dagangannya akibat terdesak dengan keadaan.

Hal tersebut dilakukan demi menjaga kualitas dari minyak goreng yang sudah dibeli para pedagang sejak beberapa waktu lalu.

Selain itu, jual rugi juga dilakukan agar penjual bisa langsung menjual minyak goreng subsidi usai menghabiskan stok lama.

BACA JUGA:  Pengakuan Luna Maya Mengejutkan, Enggak disangka ternyata

Seperti diketahui, pemerintah sudah menetapkan harga minyak goreng satu harga, yaitu Rp 14 ribu per liter sejak Januari.

Namun, hingga saat ini, kebijakan tersebut tak kunjung sampai ke pasar tradisional.

BACA JUGA:  Mohon Doanya, Begini Kondisi Korban Ritual di Pantai Payangan

“Daripada minyak ini terlalu lama disimpan, kami jual rugi saja, yang penting ada uang masuk dan barang terjual,” ujar penjual minyak goreng di Pasar Musi, Kota Depok, Ibu Ginting, kepada GenPI.co, Minggu (13/2).

Ginting mengaku membeli minyak goreng dua liter dalam kemasan botol dan kantong seharga Rp 39 ribu.

BACA JUGA:  Airlangga Ngurus Minyak Goreng Nggak Becus, Bagaimana Mau Nyapres

“Namun, karena barang sudah lama tersimpan, saya rela menjual minyak gorengnya seharga Rp 34 ribu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ginting juga mempertanyakan ke mana larinya minyak goreng subsidi yang dijanjikan oleh pemerintah.

“Katanya minyak goreng subsidi ke minimarket, tetapi di minimarket tak ada barang. Lalu, di pasar juga minyak goreng tak dijual Rp 14 ribu. Di mana minyak subsidinya?” tuturnya.

Meskipun begitu, Ginting tak yakin ada pihak yang menimbun minyak goreng dan menyebabkan kelangkaan barang di pasar.

Menurutnya, kelangkaan terjadi karena pemerintah salah perhitungan antara stok barang untuk impor dan kebutuhan dalam negeri.

“Kalau perhitungannya kebutuhan dalam negeri itu benar, tak mungkin ada kelangkaan dan membuat harga minyak goreng di dalam negeri mahal,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co