GenPI.co - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada Rabu (23/3) waktu setempat.
Penurunan tersebut karena imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) naik tajam.
Dilansir dari Xinhua, Kamis (24/3), kontrak emas teraktif untuk pengiriman April turun USD 8 atau 0,41 persen menjadi USD 1.921,5 per ounce.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral berpeluang menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan mendatang.
Pernyataan itu membuat imbal hasil obligasi AS naik.
Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan The Fed perlu bergerak agresif pada kebijakan suku bunganya.
Namun demikian, ketegangan geopolitik yang meningkat di Laut Hitam, dan varian virus corona baru BA.2, yang sekarang menyumbang setengah dari semua kasus baru di sebagian besar AS, memberi sentimen positif ke emas.
Analisis pasar memperkirakan harga emas bisa bergerak di atas level USD 1.900.
Tetapi jika harga tersebut ditembus, logam mulia itu juga akan menurun dengan cepat.
Perak untuk pengiriman Mei turun 40,9 sen, atau 1,62 persen, menjadi USD 24,904 per ounce.
Platinum untuk pengiriman April turun USD 19,6 atau 1,88 persen USD 1.025,1 per ounce. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News