GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali meluncurkan strategi jitu dalam menyikapi sanksi negara-negara barat.
Setelah melakukan invasi ke Ukraina, negara Barat ramai-ramai menutup akses Rusia terhadap pasar keuangan global.
Alhasil, perekonomian Rusia bergejolak sehingga menyebabkan mata uangnya Rubel mengalami depresiasi yang dalam.
Lewat bank sentralnya, Rusia memutuskan untuk menerapkan hal serupa.
Putin menerapkan pembatasan pergerakan dana yang dapat ditransfer ke negara kawasan yang tidak bersahabat.
Kebijakan ini juga menyusul sanksi tambahan yang diterima Rusia yang mana sebagian cadangan emasnya dibekukan di beberapa negara.
Rusia saat ini memiliki cadangan emas dan mata uang asing mencapai USD 640 miliar.
"Jumlah dana yang sebanding turut terdampak," kata bank sentral Rusia.
Dari total cadangan emas dan mata uang asing Rusia, sekitar USD 300 miliar dibekukan akibat sanksi tambahan negara barat.
Asal tahu saja, Rusia telah menyusun daftar negara-negara tidak bersahabat lantaran telah menerapkan berbagai sanksi.
Daftar negara itu, yakni Amerika Serikat, negara Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, Swiss dan Ukraina. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News