GenPI.co - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street turun tajam pada Senin (11/4) waktu setempat.
Pasalnya, investor beralih dari aset berisiko, khususnya, saham-saham yang terbang tinggi, di tengah momentum penguatan imbal hasil obligasi.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (12/4) Dow Jones Industrial Average turun 413,04 poin, atau 1,19 persen, menjadi 34.308,08.
S&P 500 turun 75,75 poin, atau 1,69 persen, menjadi 4.412,53.
Indeks Komposit Nasdaq turun 299,04 poin, atau 2,18 persen, menjadi 13.411,96.
Semua 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan energi dan teknologi masing-masing turun 3,11 persen dan 2,6 persen, memimpin pelemahan.
Kenaikan tinggi imbal hasil obligasi AS membuat investor menilai kembali apakah harga sudah terlalu tinggi untuk saham.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 2,79 persen pada Senin (11/4) mencapai level tertinggi dalam tiga tahun.
Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun juga naik, karena investor bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari Federal Reserve (The Fed).
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat keuntungan di masa depan di pasar modal kurang berharga dalam kondisi saat ini.
Hal ini khususnya berpengaruh ke saham-saham teknologi yang tumbuh dengan cepat.
Untuk pekan lalu, Dow dan S&P 500 masing-masing turun 0,3 persen dan 1,3 persen, sedangkan Nasdaq yang merosot 3,9 persen.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News