GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada perdagangan, Selasa (19/4), pagi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg pukul 09:16 WIB menunjukkan, mata uang Garuda mengalami apresiasi 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp 14.354 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah ditransaksikan di Rp 14.354 dari sebelumnya Rp 14.356 per USD.
Dalam zona penguatan itu, nilai tukar rupiah terapresiasi paling tinggi di Rp 14.353, sementara terendah Rp 14.356.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.356 per USD dari sebelumnya Rp14.349.
Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
Hal ini menyusul sentimen kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif sehingga berpeluang menekan rupiah.
Dia memproyeksikan mata uang Garuda bakal tertekan di kisaran Rp 14.370 dengan potensi support Rp 14.340.
Ditarik dari sepekan terakhir, mata uang Garuda melemah 0,20 persen.
Dalam sebulan terakhir, nilai tukar rupiah terapresiasi 0,21 persen, tiga bulan 0,06 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 0,4 persen.
Berbalik dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia mengalami depresiasi.
Di pasar spot exchange, Yuan China melemah 0,12 persen menjadi CNY 6,38 per USD, Dolar Hong Kong 0,04 persen ke HKD 7,84 per USD dan Yen Jepang 0,51 persen ke JPY 127,64 per USD.
Selanjutnya, Won Korea juga terdepresiasi 0,07 persen menjadi KRW 1.234 per USD, Dolar Singapura 0,19 persen ke SGD 1,36 per USD dan Baht Thailand 0,30 persen ke THB 33,74 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News