GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat (22/4) waktu setempat.
Pasalnya, pelaku pasar bertaruh pada pengetatan kebijakan moneter agresif oleh Federal Reserve (The Fed) untuk menekan inflasi.
Dilansir dari Xinhua, Sabtu (23/4), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak 0,64 persen menjadi 101,2200.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD 1,0789 dari USD 1,0841 di sesi sebelumnya.
Sementara itu, pound Inggris turun menjadi USD 1,2825 dari USD 1,3028 dolar AS di sesi sebelumnya.
Dolar Australia turun menjadi USD 0,7239 dari USD 0,7369.
Dolar AS dibeli 128,59 yen Jepang, lebih tinggi dari 128,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,9568 franc Swiss dari 0,9531 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2717 dolar Kanada dari 1,2582 dolar Kanada.
Reaksi pasar di atas muncul setelah Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan tekad bank sentral AS untuk menurunkan inflasi.
Hal ini menunjukkan kenaikan suku bunga setengah persentase poin dimungkinkan pada pertemuan Fed bulan depan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News