GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir anjlok pada perdagangan, Rabu (27/4).
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan IHSG berakhir turun 35 poin atau 0,49 persen menjadi 7.916.
Dia mengatakan sektor transportation & logistic, financials, infrastructures, properties & real estate, healthcare, technology bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kali ini.
"Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 83,9 miliar," kata dia dalam risetnya, Rabu (27/4).
IHSG bergerak sejalan dengan bursa regional Asia yang mayoritas di akhir perdagangan ditutup melemah.
Hal ini tampaknya karena tekanan aksi jual yang mana sikap pelaku pasar dan investor yang cemas akan
kondisi lockdown di China yang dapat menekan pertumbuhan ekonominya dan global.
Pasar juga mengkhawatirkan makin memanasnya konflik Rusia-Ukraina. Rusia akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria yang membuat situasi geopolitik makin panas.
Dari dalam negeri, IHSG tertahan di zona merah di tengah rilis dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan I 2022 mencapai Rp 282,4 triliun.
Realisasi itu tumbuh 28,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 219,7 triliun.
Tumbuhnya investasi tersebut memberikan indikasi bahwa kondisi dalam negeri masih menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi.
Sepanjang perdagangan, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya MDKA, HRUM, EMTK, ITMG, dan HMSP.
Selanjutnya, saham–saham yang mendominasi penurunan di antaranya MNCN, UNVR, BBRI, BBNI, dan BFIN.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu WINR, KARW, SULI, INTD, dan LTLS.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni HOPE, GEMA, PGJO, PGLI, dan BAJA.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News